Koperasi Guna Satwa Mandiri Sihar Sitorus Center Tingkatkan Perekonomian Warga

Sebarkan:

TAPUT | Adanya peternakan Kerbau Jenis Murrah di Aek Mas Desa Bahal Batu I Kecamatan Siborongborong Taput menambah nilai ekonomi  warga setempat.

peternakan Kerbau jenis Murrah yang berada dilahan seluas 18 hektar tersebut membutuhkan bahan pakan yang ditanam sendiri maupun yang dijual warga sekitar.

Pakan tersebut berupa rumput hijau ataupun jagung muda berusia 2 bulan yang dipanen dan dijual kepada pengelola peternakan yang sistem kerjanya berbentuk Koperasi Guna Satwa Mandiri (GSM)

Manajer Koperasi Guna Satwa Mandiri Charles Panjaitan yang juga ketua Sihar Sitorus Center (SSC), Senin (8/3/2021) mengatakan peternakan Kerbau Murrah khusus untuk memproduksi Susu.

" Kalau di Indonesia hanya ada dua jenis ini diternakkan, satu di Deli Serdang dan satunya disini," ujar Charles.

Kerbau Murrah yang dikembangbiakkan ada sekitar 150 sampai 170 an ekor dan bisa menghasilkan susu segar 70-80 liter perhari.

" Itu masih dari 30 ekor indukan yang kita perah Susunya, sedangkan target kita harus bisa mencapai 150 liter sampai 300 liter perhari kedepannya," ungkap Charles.

Bentuk Koperasi, Charles mengatakan setiap harinya warga mengantarkan rumput segar ataupun Jagung Muda untuk pakan ternak.

" Tidak hanya warga, anak-anak sekolah  pun ikut mencari rumput sembari  belajar daring, bahkan mereka bisa memiliki uang rata-rata Rp 50 ribu perhari, tentunya bisa membantu ekonomi keluarga disamping langganan yang setiap hari mengantarkan pakan," ujarnya.

Kebutuhan pakan bagi 170 Kerbau Murrah Manajer GSM yang terlihat gesit ini mengatakan bisa mencapai satu hingga dua ton bahkan lebih.

" Lahan seluas itu kita manfaatkan untuk menanam pakan baik itu Jagung ataupun rumput jenis gaja, namun tetap kita menopang perekonomian warga dengan membeli rumput yang dibawanya,"ujar Charles.

Produksi Susu yang dihasilkan Kerbau Murrah juga dibeli warga baik untuk dikonsumsi ataupun dijual berbentuk Dali Horbo (Susu Kerbau).

" Langganan kita ada dari Porsea yang khusus menjual Dali Horbo, satu liter Susu yang dibeli diolah menjadi empat tapak yang dijual sekitar Rp 15.000-Rp 20.000, itulah dampaknya ke mereka," paparnya.

Kedepan, sebut Charles peternakan tersebut di rencanakan untuk mengembangkan Pabrik Keju dengan bahan baku Susu, lengkap restoran sekaligus agrowisata kelak.

" Nanti kita proyeksikan untuk lokasi Pabrik Keju jika produksi Susunya mencapai 150 liter perhari dan agrowisata dan edukasi bagi anak sekolah, bukan hanya itu, kita juga membuat kolam untuk Budi daya kolam, sekaligus mengembangkan luasan 18 hektar ini, jadi mari kita dukung program Pusat dan daerah Taput tentang Ketahanan Pangan," pungkas Charles. (Henry)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini