Diduga Jadi Sarang Narkoba, Amanat Minta Poldasu Tutup Diskotik Sky Garden

Sebarkan:


BINJAI - Pasca meninggalnya RA (35) dikabarkan istri seorang personil polisi bertugas di Batalyon Kompi A Brimob Poldasu, yang diduga tewas akibat over dosis (OD) saat berada di diskotik Sky Garden, Dusun Tanjung Pamah, Desa Sialang Paku, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Senin (8/3) pagi dinihari lalu menjadi perhatian publik khususnya dikalangan pemuda mahasiswa.


Ketua Aliansi Mahasiswa Langkat Anti Narkotika (Amanat), Agung Permana mengatakan, peristiwa tewasnya RA membuktikan kalau diskotik Sky Garden  diduga menjadi sarang narkoba. Pengunjung yang datang ke sana begitu mudahnya mendapatkan narkoba yang dijual bebas oleh orang-orang tertentu.


"Narkoba merupakan musuh kita bersama. Untuk itu, pemuda, mahasiswa, masyarakat dan aparat penegak hukum serta seluruh elemen lainnya harus bersama sama berperang melawan narkoba," kata Ketua Aliansi Mahasiswa Langkat Anti Narkotika (Amanat) Agung Permana, Jumat (12/3/21).


Dikatakannya, peristiwa tersebut merupakan salah satu contoh dan jangan sampai para pemuda serta mahasiswa menjadi korban selanjutnya dari barang haram tersebut. 


"Itu salah satu contoh. Mungkin bukan baru kali ini saja. Kemungkinan besar sebelumnya sudah ada korban lain yang meregangnya akibat bebasnya peredaran narkoba di Sky Garden itu," tuturnya.


Untuk itu, lanjut Agung, pihaknya meminta kepada Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) agar segera menutup tempat-tempat hiburan malam disekitaran wilayah Kabupaten Langkat, Binjai dan Deliserdang yang di duga menjadi sarang narkotika.


Lebih lanjut dikatakan Agung, pihaknya juga berjanji akan selalu konsisten membangun mental para pemuda Langkat tanpa narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya.


"Kami akan selalu konsisten dalam menumpas peredaran narkoba yang semakin hari semakin marak. Pemuda jangan sampai terjerumus. Tutup Sky Garden yang meresahkan warga karena telah banyak korban," pintanya kepada pihak kepolisian.


Dimasa Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, ia juga menyayangkan adanya tempat hiburan malam yang masih bebas beroperasi, salah satunya adalah diskotik Sky Garden.


"Terlebih kita masih berada di masa Pandemi Covid-19. Saya yakin kalau pihak pengelola tidak menerapkan Prokes di tempat hiburan malam itu. Artinya, timbulnya klaster baru penyebaran Covid-19 sangat-sangat memungkinkan. Hal itu juga yang menjadi dasar buat kami, sehingga kami meminta Polda Sumut segera menutup tempat hiburan malam yang ada," ujar Agung.


"Apalagi sebentar lagi umat muslim akan memasuki Bulan Suci Ramadhan. Jangan sampai diskotik itu tetap beroperasi di Bulan Suci nanti," tambahnya.


Polisi Diminta Selidiki Kematian Istri Polisi di Diskotik Sky Garden


Pasca tewasnya RA (35) yang akrab disapa Tetha, diketahui meninggal dunia saat dirinya mengunjungi Diskotik Sky Garden, yang berada di Dusun Tanjung Pamah, Desa Sialang Paku, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Senin (8/3) pagi dinihari, Polisi pun diminta agar segera melakukan penyelidikan atas kematian korban, yang diduga mengalami overdosis akibat mengkonsumsi obat-obatan terlarang (Narkoba). Terlebih menurut informasi, kuat dugaan di sekitar lokasi hiburan malam itu ada yang menjual narkoba jenis ekstasi.


Menyikapi adanya korban jiwa akibat keberadaan tempat hiburan malam tersebut. Ketua Satgas Anti Narkoba (SAN) kota Binjai, Sanni Abdul Fattah, meminta kepada pihak Kepolisian untuk segera melakukan penyelidikan atas kematian korban.


Lebih jauh, pria yang disapa Ustadz Sanni ini mengatakan, hal ini merupakan salah satu dampak bahaya dari adanya keberadaan diskotik-diskotik yang ada di pinggiran Kota Binjai. Sudah banyak  jatuhnya korban jiwa dengan keadaan  OD alias over dosis . 


"Apa mungkin korban meninggal akibat meminum air putih? Kan enggak mungkin, jadi dengan korban mengalami OD itu jelas - jelas adalah dengan mengonsumsi narkoba,“ terang Sanni.


Sanni juga sangat prihatin atas meninggalnya korban. Dirinya juga mempertanyakan, kinerja khususnya aparat terkait. “Apa dengan adanya kejadian ini pihak terkait diam saja sambil menunggu korban-korban lain berjatuhan dengan kasus yang sama. Kami masyarakat Binjai sudah berkali-kali menyatakan keresahan atas adanya lokasi hiburan malam yang beroperasi di pinggiran Kota Binjai,“ kata Sanni.


Sanni juga menuding kalau aparat terkait, tidak berani menghadapi  pemilik dan pengelola diskotik tersebut. “Mereka para aparat ternyata dikangkangi dan dilecehkan oleh para bos diskotik itu. Dengan kejadian ini adalah sebagai bukti nyata apakah mereka akan diam saja? Kita lihat aja nanti apa tindakan penegak hukum,“ jelas Sanni.


Sebelumnya, kejadian tewasnya Tetha, ketika dirinya dugem di Diskotik Sky Garden. Kemudian korban tiba tiba kejang-kejang diduga overdosis. Dimana pihak keluarga mengetahui kabar meninggal dunianya korban dari RSU Dr Djoelham Binjai. Hal itu diungkapkan suami korban EH yang diketahui sebagai anggota Polri berpangkat Briptu.


" Iya benar istri saya meninggal di rumah sakit Dr Djoelham Binjai, tadi pagi," ucap Briptu EH. Ketika disinggung apa penyebab korban meninggal dunia, suami korban langsung enggan memberika jawaban. "Saya tidak tahu, maaf ya saya lagi berduka," Katanya sembari berjalan. (Red).

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini