Wakajati Sumut Sidak Posko Pemantauan Pilkada Siantar

Sebarkan:



Wakajati Sumut Jacob Hendrik Pattipeilohy (kiri) didampingi Asintel Dwi Setyo Budi Utomo (kanan) saat sidak ke Kejari Pematangsiantar. (MOL/PENKUM KEKATISU)

Pematangsiantar-- Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kejati Sumut dipimpin langsung Waka Jacob Hendrik Pattipeilohy, Jumat (6/11/2020) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Posko Pemantau Pilkada di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Pematangsiantar di Jalan Sutomo.


Sidak orang kedua di Kejati Sumut bersama rombongan tersebut untuk melihat langsung kesiapan Kejari Pematangsiantar dalam menghadapi Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Pematang Siantar 9 Desember 2020 mendatang.


Alumni Sespimti 2020 ini juga melihat langsung kesiapan Posko Pemantau Pilkada Kejari Pematangsiantar 2020, termasuk kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertugas.


Wakajati juga mengunjungi beberapa ruangan guna memastikan seluruh staf dan pegawai siap dalam menghadapi pesta demokrasi dan tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan (prokes) di masa pandemi Covid-19.


Jacob didampingi Asintel Dwi Setyo Budi Utomo, Koordinator Salman, Kasi Penkum Sumanggar Siagian dan Kasi E Karya Graham Hutagaol diterima langsung oleh Plt Kajari Pematangsiantar Otto Ismail dan para Kasi serta pegawai.


Sebelum acara rapat koordinasi terkait pemantauan persiapan Kejari Pematangsiantar pada Pilkada 2020, Wakajati Sumut Jacob Hendrik sempat dialog dengan para Kasi dan pegawai di lingkungan kerja Kejari Pematangsiantar. 


Dalam arahannya, Wakajati Sumut menyampaikan bahwa kedatangan Tim Monev kali ini adalah untuk menindaklanjuti hasil rapat kerja, Selasa (3/11/2020) yang digelar secara video conference (vidcon) yang diikuti seluruh Kajari, Kasi Pidum, Kasi Intel, dan Kasi Datun se Sumatera Utara yang daerahnya menyelenggarakan Pilkada serentak 2020.


"Monitoring dan evaluasi yang dilakukan adalah untuk memastikan sudah sejauh mana masing-masing Kejari mempersiapkan diri menghadapi Pilkada serentak juga dalam menindaklanjuti hasil rapat kerja kemarin," urainya.


Terobosan dan Konsep


Masing-masing Kejari diharapkan memiliki terobosan dan konsep serta strategi dalam mendeteksi dini dan deteksi aksi yang akan dijalankan  dalam mengawal Pilkada tahun ini.


Diperlukan penguatan skill dalam mengusung strategi, konsep dan bagaimana menggerakkan anggota di lapangan dalam mengawal dan memantau tahapan sampai pada pelaksanaan Pilkada Pematangsiantar 2020 serta didukung data yang akurat dan valid.


"Kita harus memastikan dalam tahapan Pilkada ini di lini mana bisa terjadi kerawanan dan apa upaya yang harus kita lakukan di lapangan," tandasnya.


Dalam kesempatan tersebut Kasi Intel Kejari Pematangsiantar BAS Faomasi Jaya Laia menyampaikan bahwa jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 180.460 jiwa dan ada 545 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar  di 8 kecamatan.


Netral


Sementara Asintel Kejati Sumut Dwi Setyo Budi Utomo menyampaikan bahwa proses pemantauan Posko Pilkada Pematangsiantar 2020 secara real time harus melaporkan sudah sejauh mana tim yang ada di lapangan dalam mengumpulkan data dan melaporkannya ke pimpinan.


"Harapan kita, seluruh Kejari khususnya Kejari yang daerahnya menyelenggarakan Pilkada melaporkan data-data terbaru yang ditemukan di lapangan," katanya.


Secara khusus Asintel mengingatkan kembali seluruh jaksa dan Aparatur Sipil Negara (ASN) benar-benar netral dalam Pilkada serentak 2020 dan mematuhi prokes dalam menjalankan tugasnya. 


Sementara informasi lainnya dihimpun, Pilkada Pematangsiantar tahun ini hanya diikuti satu pasangan calon yakni Asner dan Susanti. (RobertS)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini