Bupati Taput Membangun Lewat Desa dengan Konsep Data Desa Presisi

Sebarkan:

TAPUT | Kaum Milenial Indonesia Wilayah Tapanuli Utara menggelar Webinar yang bertajuk "Data Desa Presisi Sebagai Big Data Dalam Pemerataan Pembangunan". 


Diskusi virtual ini di moderatori oleh Prihartini Simbolon, S.S selaku Direktur Wilayah Kaum Milenial Indonesia Sumatera Utara dan dibuka oleh Swangro Lumban Batu selaku Founder Kaum Milenial Indonesia dan menghadirkan narasumber Wakil Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi, Bupati Tapanuli Utara Drs. Nikson Nababan, M.Si, Wakil Kepala Bidang Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kepada Masyarakat (LPPM) IPB University dan Dodi Lapihu, S.SI., M.Kom (Direktur Eksekutif Institute For Action Against Corruption).


Diskusi Virtual yang dihadiri peserta sebanyak 58 orang ini berjalan baik dan menarik. Turut hadir sebagai peserta diskusi virtual ini Direktur RSUD Tarutung, Asisten II Pemkab Taput, Kadis Koperasi dan UMKM beserta OPD Pemkab Taput.


Bupati Nikson menyampaikan dalam diskusi virtual tersebut bahwa konsep Data Desa Presisi ini adalah konsep yang sangat mendukung Visi Misi saya sebagai Bupati, dimana Visi saya adalah Membangun Tapanuli Utara Dari Desa. Dengan adanya Data Desa Presisi, maka informasi di desa akan menjadi informasi yang akurat sehingga dapat menentukan 

keberhasilan pembangunan di Desa, serta menentukan ketepatan perencanaan dan implementasi dalam pembangunan desa. Bupati Nikson juga mengundang Dr. Sofyan Sjaf untuk hadir ke Tapanuli Utara agar dapat memetakan Desa di Tapanuli Utara yang akan dibuat percontohan Data Desa Presisi.


Selain itu, kita juga akan membuat pelatihan terhadap Pemerintah Desa agar Konsep Data Desa Presisi ini dapat diterapkan di Tapanuli Utara.


Wakil Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi menyampaikan bahwa membangun desa adalah membangun Indonesia, kolaborasi pemuda dan mahasiswa dibutuhkan terhadap pembangunan Desa. Untuk itu anak muda terkhususnya Mahasiswa harus membantu pemerintah dalam mewujudkan desa yang maju. 


Sementara Dr. Sofyan Sjaf SPt., M.Si dalam paparannya menyampaikan bahwa Presisi atau tidaknya data di desa menentukan keberhasilan/gagalnya pembangunan di desa, Data Presisi juga dapat memotret potensi desa dan kondisi eksisting rumah tangga desa, memastikan ukuran-ukuran pembangunan desa dengan tepat, menentukan ketepatan perencanaan, implementasi dan anggaran pembangunan desa, dan masyarakat desa sebagai subjek dalam penyusunan dan pengelolaan data Desa.


Dodi Lapihu yang menjadi narasumber terakhir dalam Webinar ini berpesan agar Sarjana jangan malu pulang ke desa, karena banyak hal yang dapat kita bangun di desa salah satunya adalah peningkatan peran BUMDes terhadap kemajuan Desa. Membangun desa adalah pekerjaan yang mulia, karena negara yang berdaulat adalah negara yang memiliki desa yang kuat baik secara pembangunan desa nya, kesejahteraan masyarakat nya maupun kualitas SDM di desa tersebut.


Doni Rahmadi Butarbutar selaku Direktur Wilayah Kaum Milenial Indonesia Tapanuli Utara dalam closing Speech nya menyampaikan bahwa Konsep dan Program yang sudah ditawarkan oleh Pemkab Taput adalah konsep membangun dan tetap membawa jargon Martabe (Marsipature Hutana Be), maka untuk itu kita pemuda dan mahasiswa harus bersama berjuang mendukung apa yang sudah digagas oleh Pemkab Taput.


" Kita beruntung memiliki Bupati yang Visioner dan memiliki jiwa membangun seperti bapak Bupati Nikson Nababan, karena Bapak Bupati mau Taput ini menjadi Kabupaten yang maju secara SDM, Ekonomi, Pertanian dan Pariwisatanya," kata Doni, Jumat (6/10/2020).


Lanjut dia, data Desa Presisi, Pendirian Universitas Negeri Tapanuli Raya, Pembangunan Jalan di Daerah-Daerah Terisolir adalah langkah beliau membangun Taput, maka untuk itu kita harus dukung kalau ingin Taput ini maju tegas Doni. (Alfredo/Edo)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini