Pak Kapoldasu.! Ini Kisah Pilu 3 Anak Almarhum Mustofa yang Jatuh Saat Dikejar Polisi di Palas

Sebarkan:


PADANG LAWAS
| Sepeninggal almarhum Mustofa Husein Hasibuan (39) pasca tragedi jatuh dari tebing ditepi Sungai Barumun akibat kejaran Polisi untuk dijadikan saksi bagi terduga pelaku judi online, Selasa (13/10/2020) menyisakan pilu yang teramat mendalam bagi istri dan 3 anak-anaknya yang masih kecil.



Saat metro-online menyambangi rumah orang tua Almarhum Mustofa, Senin(26/10/2020) di Desa Unte Rudang tepatnya di dekat Pasar Binanga, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas (Palas).

Ismail Hasibuan (62) Paman kandung yang juga sebagai sosok pengganti ayah bagi Almarhumn Mustofa selama ini, tampak sedang bersama dua cucunya yang merupakan putra yang ditinggalkan alamarhum Mustofa.


"Ini (dua) putra almarhum, beberapa hari ini mereka tampak sangat sedih yang sangat mendalam, tampak mereka sangat kehilangan sosok ayahnya," cerita sang kakek menangis terbata bata.

Yang menjadi fokus awak media ini, ketika sudut pandang kamera terarah pada fisik atau badan kedua putra almarhum Mustofa yang tampak memiliki Disabilitas fisik (kelainan fisik.red)

Saat awak media mencoba menanyakan hal tersebut, sang kakek Ismail Hasibuan membenarkan, bahwa kedua cucunya atau anak almarhum Mustofa memiliki Disablitas fisik.

"Ini anak kedua almarhum memiliki punggung bongkok sekarang kelas II SD dan yang ini anak pertama almarhum, lumpuh kakinya sebelah kiri gak ada tenaganya, sekarang dia kelas V SD. Itu bawaan mereka dari lahir, tapi kalau yang kecil normal," kata Ismail.

Saat ditanya mata pencaharian almarhum Mustofa semasa hidup untuk menafkahi istri dan ke 3 anaknya?

Ismail Mengaku, bahwa almarhum Mustofa tidak memiliki harta apa-apa seperti lahan garapan sawah atau kebun. kecuali hanya memiliki sebuah rumah kecil kumuh yang dibangunnya bersama sang istri.

"Kesehariannya cuman mencari ikan di Sungai Barumun dari hasil penjualan ikan itulah dia menafkahi keluarganya. Makanya saya heran dan merasa janggal, kok bisa almarhum jatuh ditebing itu saat dikejar Polisi. Padahal, siang dan malam dia kerjaannya di Sungai Barumun mencari Ikan. Artinya dia sangat mengenal juga menguasai medan Sungai termasuk tempat dia terjatuh," kata Ismail.

Ismail juga menyampaikan Curahan hatinya terkait kewalahannya menutupi hutang akibat besarnya biaya pemakaman almarhum secara agama dan adat setempat.

"Belum lagi memikirkan nasib anak-anak ini dan istri almarhum gimana mereka kedepannya, apa usahanya.., ini lagi mikirkan hutang hutang yang tinggal untuk biaya pemakaman almarhum," kata Ismail dengan sesak.

Kemudian dari pengakuan Ismail, hingga saat ini dia selaku keluarga ahli musibah, belum menerima santunan dari pihak kepolsian Padang Lawas dan juga belum tahu sampai dimana cerita tindak lanjut 3 personil yang di periksa Propam Polri terkait peristiwa jatuhnya almarhum Mustofa.

"Saya berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa tidak ada daya dan upaya, tapi saya yakin do'a anak anak ini akan di ijabah Tuhan dan juga saya yakin Pak Kapolda Sumatera Utara Irjen Martuani Sormin orang yang baik akan memberikan yang terbaik atas peristiwa yang melanda kami ini,"kata Ismail.(GNP/Ginda)




Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini