Foto: Detik.com |
Dalam bahasa Aceh, memek berasal dari kata mamemek yang artinya mengunyah beras. Konon nenek moyang di Aceh mengunyah-ngunyah beras ketan yang dicampur dengan pisang sehingga muncul istilah mamemek. Kini makanan yang telah dinobatkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI) dikenal dengan sebutan memek.
Proses pembuatan memek memakan waktu yang cukup lama yaitu sekitar satu jam. Karena kita perlu menggongseng beras terlebih dulu. Meskipun namanya berkonotasi negatif, memek tetaplah makanan khas Simeuleu yang telah diwariskan oleh leluhur.
Berikut resep membuat memek khas Aceh yang bisa kamu coba di rumah:
Bahan:
150 gr beras ketan
10 bh pisang barangan
200 ml santan encer
150 gr gula pasir
30 gr gula merah
Garam secukupnya
Cara membuat:
1. Rendam beras ketan selama 3 jam, sisihkan.
2. Tumbuk pisang.
3. Sangrai beras ketan hingga gurih aromanya. Campurkan pisang yang sudah ditumbuk dengan santan, gula pasir, gula merah dan beras ketan yang sudah disangrai.
4. Aduk rata dan masak semua hingga tercampur rata kurang lebih satu jam.
5. Sajikan memek selagi hangat.
Di Aceh, memek biasanya disajikan saat perayaan tertentu seperti bulan Ramadhan untuk disajikan sebagai hidangan buka puasa. Rasanya manis dan gurih, seporsi memek biasanya dijual dengan harga Rp 5.000. Mau coba? (Dc)