Proyek Pembuatan Parit di Sei Bilah Langkat Dihentikan

Sebarkan:
DIHENTIKAN: Proyek pembuatan parit yang dihentikan. 

LANGKAT | Proyek pengerjaan peningkatan kwalitas kawasan permukiman kumuh berupa pembuatan parit di sepanjang jalan Kelurahan Sei Bilah, Kecamatan Seilepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara senilai Rp 2 miliar lebih terkendala akibat dananya dipakai untuk dana Covid 19. 

Hal itu dikatakan Bambang, salah seorang pengurus Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) kepada wartawan Selasa (28/7/2020) di kantornya pukul 10.30 wib. 

Dana pengerjaan proyek ini bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Perumahan dan kawasan permukiman Provinsi Sumatera Utara, dan pengerjaan ini sudah mencapai hampir 70 persen, namun yang dibayarkan masih 40 persen.

"Proyek pengerjaan pembuatan parit beton ini terkendala dikarenakan penyetopan dari pihak Pemerintah Provinsi melalui surat kepada kontraktor, dengan alasan bahwa dana proyek tersebut dipakai untuk dana penanggulangan Covid 19," ujar Bambang  .

Lurah Sei Bilah Evidiana Rika, A,MD saat dikonfirmasi metro-nline.co di ruang kerjanya, membenarkan kalau pengerjaan pembuatan parit beton penanggulangan banjir itu dihentikan sementara.

"Saya memang belum melihat surat penghentian pengerjaan dari pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, namun saya dapat kabar dari pihak perusahaan yang mengerjakan yakni CV Mangara Permata dan CV Khalimal Consultan," ujarnya. 

Evidiana Rika meminta wartawan mengkonfirmasi ke dinas Provinsi Sumatera Utara, atau kepada kontraktor nya, karena kelurahan dalam hal ini tidak ada keterlibatannya mengenai pengelolaan anggaran atau pertanggungjawaban anggaran dan lain lain, pihak kelurahan hanya membuat permohonan saja.

Selain itu, BKM juga tidak ada keterlibatannya dalam hal pengerjaan parit beton yang bersumber dari Dinas Provinsi, karena BKM itu memiliki akta notaris tersendiri.

"Fungsi dari BKM hanya untuk memberi arahan kepada masyarakat agar tidak seperti dahulu kontraktor pada takut masuk ke Sri bilah dikarenakan bangunan kerap dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," terangnya. (Lkt-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini