Imbas Covid-19, Lion Air Group Putuskan 2.600 Kontrak Kerja Pekerjanya

Sebarkan:
DELISERDANG | Dampak pandemic Covid-19 yang masih berlanjut mengkibatkan, perusahaan penerbangan Lion Air Group terpaksa memutuskan kortak hubungan kerja sekitar 2.600 tenaga kerjanya.

Kebijakan itu diambil guna mengurangi beban keuangan perusahaan raksasa penerbangan tersebut yang terus merosot akibat Covid 19 yang disusul dengan kebijakan pembatasan sosial bersekla besar (PSBB) di sejumlah daerah di Indonesia dan lock down pada beberapa negara yang menjadi rute maskapai Lion Air.

"Sedikitnya ada 2600 orang karyawan diputuskan kontrak kerja mereka," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro, Jumat (3/7/2020).

Dijelaskan Danang, metode pengurangan yang dilakukan demgan cara tidak memperpanjang masa kontrak kerja yang sudah berakhir.

"Lion Air Group saat ini sedang berada di masa sulit dan menantang atas kondisi terbentuk dari akibat Covid-19 serta memberikan dampak luar biasa yang mengakibatkan situasi penuh ketidakpastian," katanya.

Keputusan berat tersebut diambil dengan tujuan utama sebagai strategi sejalan mempertahankan kelangsungan bisnis dan perusahaan tetap terjaga, merampingkan operasi perusahaan, mengurangi pengeluaran dan merestrukturisasi organisasi di tengah kondisi operasional penerbangan yang belum kembali normal sebagai dampak pandemi Covid-19.

Dalam tindakan proaktif berdasarkan mitigasi guna menjaga kelangsungan dimaksud, pada kondisi pendapatan yang sangat minimal karena terjadi pembatasan perjalanan dan penghentian sementara operasional penerbangan.

Sejak mulai beroperasi kembali yang dijalankan secara bertahap, Lion Air Group rata-rata mengoperasikan 10-15% dari kapasitas normal yang sebelumnya yakni rerata 1.400 - 1.600 penerbangan per hari.

Pada tahun ini, pandemi Covid-19 menjadikan industri penerbangan mati suri atau tidak beroperasi normal di jaringan domestik dan internasional. Sementara, biaya-biaya yang harus ditanggung tanpa beroperasi masih cukup besar, sehingga menimbulkan kesulitan yang sangat berat.

Lion Air Group sudah melakukan pembicaraan bersama mitra usaha serta melakukan pemotongan pengahasilan seluruh manajemen dan karyawan dengan nilai prosentase bervariasi, semakin besar penghasilan semakin besar nilai nominal potongannya. Namun kebijakan tersebut juga belum membuahkan hasil seperti yng diharapkan.

Lion Air Group berencana, apabila di waktu mendatang kondisi perusahaan kembali pulih dan lebih baik secara bisnis, operasional serta pendapatan, maka tenaga kerja yang tidak diperpanjang kontrak kerjanya akan diprioritaskan untuk memiliki kesempatan kembali bekerja di Lion Air Group.

"Kami masih terus memonitor, mengumpulkan data dan informasi, mempelajari situasi yang terjadi seiring mempersiapkan strategi dan langkah lainnya yang akan diambil guna tetap menjaga kelangsungan hidup perusahaan sekaligus meminimalisir beban yang ditanggung perusahaan selama pandemi Covid-19," pungkas Danang. (Wan)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini