Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko saat di lokasi pra rekonstruksi.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko menjelaskan pra-rekonstruksi berlangsung 17 adegan digelar di 2 titik di areal sekolah.
"Pra-rekonstruksi berlangsung 17 adegan,” kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko didampingi Wakapolrestabes AKBP Irsan Sinuhaji, Kasat Reskrim Kompol Martuasah Tobing dan Kapolsek Medan Kota Kompol Rikki Ramadan.
Tersangka digiring saat pra rekonstruksi.
Pada malam itu kedua korban menjumpai ayahnya yang berada di rumah kontrakan di Jalan Brigjen Katamso Gg Abadi yang berada di belakang sekolah Global Prima.
"Saat itu kedua korban meminta dibelikan es krim. Karena tidak ada uang, tersangka menolak permintaan kedua anaknya itu,” kata Kapolrestabes.
Karena diitolak, kedua korban mengatakan bapak pelit, dan akan mengadu ke ibunya untuk mencari bapak baru. Mendengar hal itu, tersangka mengamuk dan membeturkan kepala kedua korban ke dinding.
Tersangka yang sudah gelap mata menginjak-injak tubuh korban untuk memastikan kedua korban meninggal dunia. Jasad kedua korban dibuang di parit seputaran areal sekolah.
Pada Sabtu (20/6/2020), ibu korban sempat menanyakan keberadaan kedua anaknya, tapi tidak dijawab oleh pelaku, raut wajahnya ketakutan.
“Pada Minggu (21/6/2020) pelaku mengirimkan chat lewat massenger (facebook) ke istribya kalau kedua anaknya berada di parit sekolah,” jelasnya.
Pra-rekonstruksi sempat dihentikan personel kepolisian karena ramainya warga di lokasi. (ka)


