Shelter Blang Adoe Aceh Utara, Pos Covid-19 atau Umpung Ular Cobra?

Sebarkan:
ACEH UTARA - Shelter Blang Adoe digunakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara untuk mengkarantina orang dalam pemantauan (ODP) terkait Virus Corona.

Tempat yang pernah dipakai untuk menampung imigran Rohingya pada 2015 lalu, kini difungsikan sebagai Posko Covid-19 Kabupaten Aceh Utara untuk tempat karantina semenjak 6 April lalu.

Shelter Blang Adoe yang terletak di Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara itu merupakan bekas barak tempat penampungan imigran etnis Rohingya.

Pada Kamis (28/5/2020) kemaren tepatnya H+6 Idul fitri, Shelter kembali kedatangan tamu. Tapi kali ini tamu tak diundang/diharapkan, yakni seekor ular cobra.

Kejadian tersebut membuat gempar warga setempat sehingga petugas jaga menjadi resah semenjak ditemukan ular cobra di shelter tersebut.

Ular (Uleue, red) cobra ditemukan oleh salah seorang anggota piket Pos Covid-19 Blang Adoe yang bernama Salahudin saat hendak pulang ke rumahnya.
"Masih nasib baik, salah satu petugas piket yang bernama Salahudin dari anggota tagana, baru habis piket mau pulang ambil kereta, ternyata ular masuk ke tangki kereta .Hampir kena gigit oleh ular cobra, itulah resiko kami yang piket (di Covid-19), tempat karantina Blang Adou," ujar Wakil IPSM Tgk Halim, MT Pase lewat WA kepada media ini, yang kebetulan Tgk Halim juga bertugas di posko yang sama.

Pos Covid-19 yang menelan anggaran ratusan juta rupiah itu rupanya tidak nyaman dijadikan sebagai tempat karantina. Terkesan mengabaikan kesalamatan petugas jaga dan pasien corona itu sendiri dari serangan binatang berbisa.

Keresahan ini cukup beralasan dimana tempat yang disediakan tidak sesuai dengan jumlah anggaran yang ada .Tidak hanya petugas posko yang dibuat resah, tetapi warga sekitar posko juga ikut merasakannya.

Sesuai yang diungkapkan oleh salah seorang warga yang Meghan menyebutkan namanya kepada media.

"Kiban ilee peng cukop lee' tadingoe diploat pemerintah, tapi lam umpung uleue dijak karantina ODP korona, kon puleh teuh, salah-salah mate dicatok lee Uleue," ujarnya dalam bahasa Aceh,  Jumat (29/5/2020).

Ungkapan tersebut dapat diartikan sebagai berikut: "Bagaimana ini, kita dengar uang cukup besar diploat pemerintah, masa didalam sarang ular para ODP yang dikarantinakan, bukannya sembuh, salah-salah malah mati dipatok ular".

Pernyataan tersebut merupakan luapan emosi warga yang tak terbendung dan sebagai bentuk untuk menyikapi kinerja Pemerintah Aceh Utara dalam hal menangani Pandemi Covid-19.

Dengan anggaran yang begitu fantastis digelontorkan untuk penanganan Covid-19 itu, tapi kenyataan terkesan (cilet-cilet, red) main-main. (Alman)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar