Hefriansyah Ajak Pengurus ISEI Dukung Perkembangan Ekonomi di Siantar

Sebarkan:
PEMATANGSIANTAR - Wali Kota Pematangsiantar H. Hefriansyah mengajak Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Siantar-Simalungun memberikan warna baru bagi perekonomian di Kota Pematangsiantar.

Dia juga berharap ISEI dapat terus mendukung Kota Pematangsiantar menjadi kota yang lebih maju.

Ajakan tersebut dikatakan Hefriansyah dalam sambutannya saat membuka seminar dan silaturahmi yang digelar Perwakilan Bank Indonesia (BI) Pematangsiantar bersama pengurus ISEI Siantar-Simalungun di lantai 5 Kantor Perwakilan BI Pematangsiantar, Rabu (26/2/2020).

Seminar dilaksanakan dengan tema "Peluang dan Tantangan Ekonomi Siantar-Simalungun Tahun 2020" dan hadir sebagai Narasumber dari Universitas Sumatera Utara (USU) Murbanto Sinaga SE MM.

Hefriansyah menyampaikan kebanggaan dan penghargaan yang tinggi kepada pemangku kepentingan, serta masyarakat Kota Pematangsiantar atas pencapaian perkembangan ekonomi Kota Pematangsiantar yang membanggakan.

"Pencapaian ini tentunya tidak terlepas dari upaya semua pihak, baik pemerintah maupun swasta. Yang terus berkomitmen untuk membangun Pematangsiantar dari segala aspek. Khususnya peran BI sebagai partner dan advisor pemerintah daerah," katanya.

Inflasi di Pematangsiantar selama beberapa tahun terakhir, lanjut Hefriansyah, dalam kondisi tren yang menurun dan relatif lebih rendah dari inflasi nasional.

"Selama tahun 2019, Inflasi Kota Pematangsiantar sebesar 1,54 persen (year of year/yoy), lebih rendah dari inflasi Provinsi Sumatera Utara dan nasional sebesar 2,72 persen (yoy) dan 2,33 persen (yoy)," ujarnya.

"Inflasi masih bisa teratasi. Mulai Lebaran, Natal, dan Tahun Baru ketersediaan bahan baku cukup, kelancaran distribusi juga baik, keterjangkauan harga juga baik, dalam arti masyarakat Kota Pematangsiantar dari sisi ekonomi cukup mampu dan baik," terangnya.

Masih kata Hefriansyah, berbagai upaya pengendalian inflasi telah dilakukan oleh pemerintah daerah, instansi, dinas, badan, dan BI yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pematangsiantar.

Koordinasi dan kerjasama yang kuat antara TPID bersama BI Pematangsiantar, lanjutnya, membuahkan hasil yang sangat baik.

"Dalam perjalanannya, tim ini berkontribusi positif terhadap penurunan inflasi sesuai target inflasi nasional. Namun demikian, tantangan pengendalian inflasi kedepan akan selalu ada, terutama dalam pengendalian harga komoditas pangan strategis seperti cabai merah, bawang merah, dan bawang putih," jelas Hefriansyah.

Fakta ini, sambungnya, harus menjadi pemicu untuk dapat bekerja lebih keras, terutama target inflasi nasional tahun 2020 yang lebih ketat, agar harga-harga barang kebutuhan masyarakat tetap stabil.

Hefriansyah melanjutkan, dalam rangka pengembangan Kota Pematangsiantar kedepan, terdapat beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan bersama. Seperti Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Kuala Tanjung-Tebingtinggi- Parapat sepanjang 143,25 kilometer. Juga pengembangan Kawasan Strategis Prioritas Nasional (KSPN) Danau Toba.

Kemudian, pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei yang lokasinya berdekatan dengan Kota Pematangsiantar, tentunya dapat menjadi salah satu peluang bagi pengembangan Kota Pematangsiantar.

"Dengan beroperasinya tol Kuala Tanjung-Tebingtinggi-Parapat, akan turut mempermudah akses wisatawan menuju KSPN Danau Toba dan diharapkan akan meningkatkan jumlah wisatawan secara keseluruhan. Hal ini dapat menjadi peluang untuk menarik wisatawan singgah ke Kota Pematangsiantar," tukasnya.

Hefriansyah mengucapkan terima kasih kepada BI atas kerja sama dan sinergi yang telah terjalin dengan sangat baik selama ini. Kedepan, ia berharap sinergi semakin ditingkatkan. (John)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini