Jelang Tahun Baru 2020, Penumpang Pesawat di KNIA Menurun

Sebarkan:
DELISERDANG - Arus penumpang pesawat melalui Bandara Kualanamu International Airport (KNIA) jelang Tahun Baru 2020 hari ini, Kamis (26/12/2019) tampak sepi.

Hal ini ditengarai pergerakan penumpang baik dari kedatangan dan keberangkatan domestic dan International tahun 2019 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.

Manager Airport Duty Kualanamu Supri Handoyo menyebutkan, jumlah pergerakan penumpang pada H+1 Natal dan jelang Tahun Baru 2020 mengalami penurunan.

"Pada tahun 2019 saat ini tercatat sebanyak 23.879 penumpang, pesawat sebanyak 188 penerbangan. Untuk tahun 2018 tercatat 27.553 penumpang, pesawat 206 penerbangan. terjadi selisih -18 persen, sedangkan penerbangan sekitar -9 persen," ungkap Supri.

Namun demikian, pihaknya tetap bersyukur, hingga saat ini kondisi bandara tetap aman dan kondusif, begitu juga dengan penerbangan tetap dalam kondisi normal. Ia berharap hal itu tetap berlangsung hingga pada menjelang Tahun Baru 2020.

"Sebab, pergerakan penumpang akan terus terjadi via KNIA karena arus mudik Natal dan Tahun Baru," katanya.

Sebelumnya, Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin meninjau kesiapan pengamanan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di Posko Terpadu KNIA pada Selasa (24/12/2019) kemarin.

Irjen Martuani yang didampingi Kapolresta Deliserdang AKBP Yemi Mandagi, Executive General Manager PT. Angkasa Pura II Kualanamu Bayuh Iswantoro sempat berbincang dengan petugas Posko Nataru di KNIA.

"Kepada sejumlah personel untuk tidak lengah dalam melakukan pengamanan sehingga kondusifitas Nataru tetap terjaga," tegasnya.

Hal yang sama disampaikan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Drs H Marwan Dasopang.

Ia mengajak segenap umat beragama yang ada di Sumatera Utara supaya menjaga kondusifitas masuknya Natal dan Tahun Baru. Dengan demikian terciptalah keharmonisan antara sesama umat beragama yang sudah sejak lama terjadi di Sumatera Utara.

"Saya berharap jangan ada kelompok ormas atau sejenisnya melakukan tindakan diluar wewenangnya termasuk melakukan sweeping terhadap kegiatan. Kalau dianggap ada yang menyalahi aturan dilaporkan saja pada aparat kemanan. Karena merekalah yang berhak menindak itu," sebut politisi PKB ini.

Intinya, lanjut Marwan, jaga kondusifitas saling menguatkan, karena sejarah panjang peradaban dunia tidak ada yang meninggalkan sesuatu yang baik setiap perang semuanya jadi abu baik yang menang dan kalah sama-sama hancur.

"Karena itu peradaban yang ada ini kita kuatkan saja ngapain lagi kita hancurkan," katanya. (Wan)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini