Lapas Klas II A Binjai Over Kapasitas 1.032 Orang

Sebarkan:
Lembaga pemasyarakatan Kelas II A Binjai.
Lembaga pemasyarakatan Kelas II A Binjai. 
BINJAI | Kelebihan kapasitas di sejumlah Lapas yang ada di Indonesia mejadi persolan salah satunya yakni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Binjai mengalami over kapasitas hingga 1.032 orang.

Immanuel Ginting Kepala Satuan Pengamanan Lapas (KPLP) Klas II A Binjai mengatakan berdasarkan catatan terakhir, jumlah penghuni atau warga binaan Lapas Binjai termasuk tahanan titipan yaitu 1.890 orang.

" Lapas Klas II A Binjai berkapasitas 858 orang tapi dihuni oleh 1890 orang terbaksud tahanan titipan jadi over kapasitasnya sekitar 1032 orang, " kata Immanuel kepada wartawan di ruangan kerjanya, Jum'at (4/10/2019)

Immanuel mengatakan dari 1.890 warga binaan Lapas Klas II A Binjai 25 diantara wanita. 1.507 orang kasus narkotika, 373 kasus pidana umum, 9 kasus korupsi dan 1 kasus terorisme.

" Dari keseluruhan penghuni lpas Klas II A hanya sekitar 40% orang Binjai dan ada juga satu orang kasus terorisme kiriman dari tanggerang dan ada satu warga negara asing asal Thailand kasus asusila kiriman dari Labuhan," katanya.

Immanuel Ginting Kepala Satuan Pengamanan Lapas (KPLP) Klas II A Binjai
Immanuel menjelaskan jumlah petugas di Lapas Klas II A Binjai sebanyak 134 orang dan jumlah kamar sebanyak 86 di bagi menjadi 6 Blok masing-masing blok jumlah kamar berbeda.

" Blok A 24 kamar, Blok B, C, D 16 kamar dan Blok E 12 kamar serta ada juga 2 kamar di Blok F khusus untuk perempuan tiap kamar berbeda-beda jumlah orangnya tergantung besar ruangan, " jelasnya.

Untuk mengantisipasi keributan kata Immanuel Lapas Klas II A Binjai melakukan pendekatan dan pembinaan oleh ustadz dan pendeta yang di datangkan dari luar Lapas.

" Namanya di Lapas keributan pasti ada biasanya beda cara pandang aja mereka ribut karena emosinya tidak labil. Untuk mengatasi kalau ada ada keributan kami melakukan pendekatan karena disinikan tempat pembinaan, " katanya. (Ismail)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini