Irfan merebut medali emas dari nomor Squat dengan angkatan terbaik 362,5 Kg, dan Benchpress 250 Kg. Selain itu ia juga meraih perak dengan total angkatan 862,5 Kg, setelah di deadlift mengangkat 250 kg.
Sayangnya, sukses Irfan gagal diikuti Mustakim yang turun di Kelas 93kg. Peraih medali perak PON XIX/2016 Bandung ini, sesungguhnya merupakan lifter unggulan. Namun cedera di lutut kanan yang dialami dua pekan jelang ke Kejurnas, membuatnya tidak bisa tampil maksimal.
Di angkatan squat, Mustakim dalam tiga kesempatan melakukan angkatan 320 Kg. Di Benchpress 215 Kg, sementara Deadlift 295 Kg sehingga total angkatannya 830 kg menempati peringkat keenam, atau hanya selisih 2,5 kg dari Andars Mandowen (Papua Barat) yang menempati rangking lima, batas akhir lolos PON.
Dengan hasil ini, untuk sementara dari cabor angkat berat, Sumut telah meraih 2 medali emas, 3 perak dan 1 perunggu, meloloskan tiga atlet ke PON yakni Faeobolo Dodo Gowasa (66 kg putra), Luwigita Susilo (72 kg putri) dan M Irfan (105 Kg putra).
Tim angkat berat Sumut masih punya menambah medali dan meloloskan atletnya ke PON, karena dua lifternya, Goncalwes Sirait dan Teguh Imam Santoso yang akan bertanding, Rabu (28/8) di Kelas 120 Kg. (rel)
