Keterangan Pembunuh Anak SMA di Gunungsitoli Terkesan Diskenariokan, Ini Tanggapan Keluarga Korban

Sebarkan:
Gunungsitoli | Keluarga Jimmi S. Harefa (16) Siswa salah satu SMA di Gunungsitoli anak Eks Ketua KPU Nias Utara Otorius Harefa korban pembunuhan yang terjadi Rabu (21/08/2019) lalu merasa ada kejanggalan terhadap keterangan pelaku kepada penyidik sebagaimana disampaikan Kapolres Nias AKBP Deni Kurniawan,S.IK, MH kepada wartawan di lobby Mapolres Nias, Selasa (27/08/2019) kemarin.

Otorius Harefa yang merupakan orangtua korban mengirimkan surat kepada reporter www.metro-online.co terkait dengan keterangan tersangka yang telah dipublikasikan, dia menyampaikan bahwa setelah mereka selaku keluarga besar mencermati, keterangan tersangka tersebut terkesan seakan sudah diskenariokan sebelumnya.

Berikut Tanggapan Keluarga JSH, Korban Pembunuhan. :

Kita semua bersyukur atas kasih karunia Tuhan dimana kita semua dalam keadaan sehat, khususnya kami keluarga korban Pembunuhan JSH diberikan kekuatan dan ketabahan, demikian juga pihak Kepolisian yang telah bekerja maksimal dalam mengungkap kasus ini. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada teman-teman rekan-rekan aktifis, lembaga swadaya, tokoh masyarakat/ politik dan semua pihak yang sudah ikut ambil andil dalam pengungkapan kasus ini.

Perkenankan kami keluarga korban Pembunuhan JSH menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:
Bahwa benar telah terjadi pembunuhan kepada anak/ sdr kami JSH yang terjadi dirumah orangtua korban pada tanggal 21 Agustus 2019;

Bahwa benar yang menemukan pertama kali JSH adalah Juan Bastian Zebua (sahabat korban) dalam kondisi tidak bernyawa, dengan posisi tubuh terlentang dan beberapa luka dibagian kepala. Hal ini juga sesuai dengan foto TKP yang telah dibagikan dibeberapa media sosial WA dan Facebook;

Bahwa Polisi telah melakukan penyelidikan dengan memeriksa beberapa orang saksi-saksi dan juga telah melakukan olah TKP, melakukan pemeriksaan sidik jari disekitar lokasi kejadian, termasuk pengumpulan barang bukti. Tentu hal ini kami berharap telah terdokumentasi dan tersimpan dalam keadaan baik ditangan Penyidik Sat Reskrim Polres Nias.

Bahwa mendengar dan mencermati penjelasan Bapak Kapolres Nias (27/8/2019) terkait motif Pembunuhan yang terjadi pada tanggal 21 Agustus 2019 terhadap anak tercinta kami JSH pasca penangkapan terduga pelaku yakni disebabkan oleh niat PENCURIAN akibat terlilit UTANG kepada ORANGTUA dan TEMAN-TEMAN pelaku.

Pelaku membunuh korban dengan sebuah Besi dan Martil akibat takut ketahuan dan seterusnya. Maka kami pihak keluarga korban dan seluruh pihak terkait pada prinsipnya menghargai dan memahami segala penjelasan Bapak Kapolres Nias yang didasarkan pada Pemeriksaan Pelaku pasca Penangkapan.

Bahwa keyakinan kami dan kita semua dimana anak kami JSH yang masih duduk dibangku SMA kurang tepat menjadi sasaran perampokan. Di TKP kami melihat masih banyak barang berharga seperti Handycam termasuk Sepeda Motor tidak dicuri oleh Pelaku. Jasad anak kami juga pada saat pertama kali ditemukan tidaklah posisi telungkup namun terlentang, demikian juga luka yang ada diatas kepala Korban tidak sesuai dengan keterangan pelaku pada pihak kepolisian.

Selanjutnya motivasi dan alasan pelaku tega menghabisi nyawa anak kami juga sangat lemah dan kurang meyakinkan dengan alasan punya utang kepada orangtua dan teman-teman pelaku serta kurang bersesuaian dengan barang bukti yang ditemukan di TKP. Mengapa anak kami dibunuh, apakah sudah melihat Tersangka atau belum? Bagaimana Game online bisa menimbulkan utang yang kemudian menggerakan hati Pelaku membunuh? Dan masih banyak pertanyaan akibat kejanggalan keterangan Tersangka sendiri.

Bahwa berdasarkan keterangan Terduga/ Tersangka tersebut diatas asumsi kami tidak JUJUR dan tidak sesuai FAKTA/ KEADAAAN yang sebenarnya. Keterangan Tersangka tersebut seakan sudah diskenariokan sebelumnya. Kami mohon berkenan Penyidik Polres Nias bisa melakukan pendalaman lagi akan keterangan Tersangka. Kami sangat mengkhuatirkan Tersangka bisa bebas atau lepas dari tuntutan hukum jika fakta dan keterangan tidak bersesuaian satu dengan lainnya. Kami mohon Penyidik terus melakukan pengembangan atas kematian anak kami. Luka dan duka yang kami alami atas kehilangan Putra terbaik kami tidaklah bisa digantikan dengan cara apapun juga namun kami keluarga saat ini menuntut KEADILAN!

Bahwa kami meyakini INTEGRITAS dan PROFESIONALISME penyidik Polres Nias dalam mengungkap kasus ini secara tuntas dan adil serta sesuai dengan keadaaan yang sebenarnya. Kami semua menunggu apakah ada tersangka lain dalam kasus ini.

Bahwa kami keluarga korban dengan dukungan semua pihak dan aktivis yang selama ini secara sukarela dan tulus menyuarakan keadilan menyatakan akan berjuang dan menempuh jalur hukum, meminta bantuan hukum dan mendukung kepolisian resort Nias dalam mengungkap motif tindak pidana pembunuhan anak kami JSH. Dalam waktu dekat kami akan ke Polda Sumatera Utara dan Komnas Perlindungan Anak Republik Indonesia meminta pendampingan dan atensi untuk kasus ini.

Bahwa kami memohon bantuan dan kerjasama semua lembaga swadaya mayarakat, wartawan, media Nasional baik Online maupun media cetak serta para Juru Warta untuk membantu menggali informasi yang berkaitan dengan pengungkapan kebenaran dalam kasus ini untuk bersama-sama kita sampaikan kepada Penyidik Polres Nias dan Polda Sumatera Utara.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga Keadilan dan Kebenaran segera terungkap dalam kasus ini. Terimakasih

Lotu, 28 Agustus 2019
Hormat kami Keluarga Alm. JSH

BACA JUGA: Pembunuh Jimmi Harefa Ditembak Polisi

(Dafa)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini