Ilham Sanjaya Hasibuan dirawat intensif medis |
PALUTA |
Seorang bayi Ilham Sanjaya Hasibuan (2,5 Bulan) anak pasangan Sitta Jamiah
Harahap (32) dan Mora Amri Hasibuan (36) warga desa Bintais Julu, kecamatan
Dolok, Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta) didiagnosis tim medis RSUD Paluta
menderita penyakit Ulkus Gangrenous on The Thorax and Brachii.
Berdasarkan cerita Ibu bayi Sitta Jamiah Harahap, bayinya
yang diberi nama Ilham Jaya Hasibuan saat lahir dalam keadaan normal dam sehat.
Bahkan katanya bayinya saat lahir memiliki bobot badan 4 Kg.
"Setelah umurnya memasuki 1 bulan 2 minggu mulailah
timbul bintik bintik kecil merah seperti ini di dadanya dan sekitarnya,"
terang ibu bayi Sitta Jamiah sambil menunjuk bintik bintik merah di bawah bekas
luka di dada bayinya yang sudah diperban usai ditangani oleh tim medis RSUD
Paluta, Senin (11/3/2018) di bagian rawat inap anak, Ruang Sihim RSUD Paluta.
Selain itu Sitta Jamiah juga mengaku, saat ini beberapa
bintik merah di dada bayinya mulai membesar menyerupai bisul. Dia dan suaminya
dipandu bidan desa setempat sempat memeriksakan bayi Ilham jaya hasibuan ke
Rumah sakit Karya bakti Rantau Parapat (Kab.Labuhan Batu) dan Rumah sakit Maria
Ulfa (Kab.Labuhan Batu) bagian spesialis anak.
"Kedua rumah sakit itu mengatakan penyakit yang
diderita bayi saya ini adalah bisul,sempat juga dikasih berupa obat dan sirup,"
terang ibu bayi ini.
Kondisi Ilham Sanjaya Hasibuan cukup memprihatinkan |
Namun katanya, setelah empat hari pasca pemeriksaan dari
rumah sakit Maria ulfa, beberapa bintik bintik merah yang menyerupai bisul di
dada Ilham Jaya tersebut pecah dan mengeluarkan cairan.
"Setelah kami oles pakai ramuan atau cairan berbahan
daun sirih, barulah bisul-bisul ini pecah, dan sekitar empat hari dari itu. Bisulnya
mengeluarkan bau busuk dan timbul seperti ruam besar tepat di tengah rongga
dada bayi saya," terangnya.
Sehingga katanya dengan kondisi bayinya seperti itu, Puskesmas
Sipiongot tidak mampu menanganinya dan akhirnya merujuk bayinya ke RSUD Paluta
pada hari Rabu (6/3/2018).
Menanggapi hal tersebut, Bupati Paluta Andar Amin
Harahap,S.STP,M.Si mengatakan telah memerintahkan Dirut RSUD Paluta agar
menangani Bayi Ilham secara intensif dan tidak dibebankan biaya selama
perawatan dan pengobatan di RSUD Paluta.
"Sudah ditangani oleh tim medis RSUD Paluta dengan
Intensif dan saya sudah minta juga agar ditangani dengan serius sampai sembuh. Serta
biaya selama ilham dirawat di RSUD agar dibebaskan, mudah-mudahan Ilham cepat
sembuh," ungkap Bupati Paluta Andar Amin Harahap via Selulernya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Paluta dr Sri Prihatin
Harahap MKes mengatakan kondisi bayi Ilham Jaya Hasibuan sudah mulai membaik
dan sedang dalam penanganan dan perawatan serius secara intensif dari pihak tim
medis RSUD Paluta.
"Berdasarkan laporan yang saya terima dari kapus
Sipiongot, kondisi bayi Ilham sudah mulai membaik dan sedang dalam penanganan
secara intensif dari tim medis RSUD Paluta. Namun biar lebih jelas apa jenis
penyakitnya langsung saja ke Dirut atau dokter yang menangani di RSUD Paluta,"
ungkap Kadis Kesehatan Paluta.
Sementara itu, keterangan yang dihimpun redaksi dari
Kabid P2KP dinas Kesehatan Paluta Rudi Perdana Ismail Batubara mengatakan, Bayi
Ilham jaya hasibuan juga menderita gejala gizi buruk. "Penderita gejala
gizi buruk kata mereka (pihak RSUD Paluta). Tapi masih didiagnosa. Bidang
kesehatan masyarakatnya itu," ungkap Rudi via WA.
Sedangkan informasi yang dihimpun dari Dirut RSUD Paluta,
melalui KTU RSUD Paluta Ganti Paruntungan Pulungan SKM mengatakan, hasil diagnosa tim
medis RSUD Paluta yakni, laporan yang diterimanya dari dr.Tribudi SPB, jenis
penyakit bayi Ilham Jaya Hasibuan adalah Ulkus gangrenous on the thorax and
brachii.
"Itulah hasil diagnosisnya. Asal mulanya bisul itu
timbul akibat bayi ini setelah lahir tidak dimandikan, dan bisul tersebut juga
diberikan pengobatan kampung dengan memberi daun sirih, sehingga membesar dan
pecah. Saat ini sudah ditangani oleh Tim Medis RSUD Gunungtua dr.Tri Budi, SPB,"
terang Ganti Paruntungan.
Tambah Ganti, saat ini tindakan yang dilakukan pihaknya
adalah membersihkan luka rutin setiap hari. Karena katanya untuk operasi belum
bisa dilakukan mengingat kodisi bayinya belum memungkinkan dan juga belum
memungkinkan untuk pemberian obat antibiotik.
"Karena ketika pasien ini datang dengan kondisi infeksi
berat dan sudah dapat transfusi darah juga, namun kami akan tetap menanganinya
dengan intensif dan serius sedaya mampu kami," tutup Ganti.(GNP)