Korban Pesawat Lion Air, Baru Rayakan Anniversary Pernikahan di Sibolga

Sebarkan:
Rudi Lumban Toruan dan keluarga


MEDAN │Kesedihan mendalam dirasakan keluarga korban Rudi Lumban Toruan (39) penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin (29/10/2018) sekitar pukul 06.33 WIB.

Begitu pihak keluarga menerima kabar pesawat yang ditumpangi Rudi hilang kontak air mata langsung menetes. Pihak keluarga hanya bisa mendoakan dan berharap masih ada mukjizat.

Mertua korban, Ramlan Manik (60) saat ditemui di kediamannya Jalan Pelikan VII Perumnas Mandala, Senin (29/10/2018) siang menceritakan, sebelum kejadian nahas itu terjadi korban sempat memberikan isyarat.
Pada Sabtu (27/10/2018)  korban  bersama istri Dewi Boru Manik (38) dan kedua orang anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) sempat merayakan Anniversary Pernikahan ke-11 di Sibolga, Sumatera Utara.

"Saat itu ia datang ke rumah memberikan bantuan untuk adiknya yang mau menikah, inilah dek untuk membeli sepatumu, karena abang gak bisa datang, karena habis cutiku," kata Ramlan yang  didampingi istrinya T Boru Manulang (62).

Tambah Ramlan, korban bertugas di Pangkal Pinang sebagai Manajer Perkebunan. Sedangkan keluarganya berdomisili di Sibolga.

Baca Juga: Pilot Lion Air Sempat Minta Kembali ke Landasan Sebelum Jatuh

Minggu (28/10/2018) siang, korban berangkat dari Sibolga menuju Pangkal Pinang menaiki pesawat Lion Air Nomor Bangku 090.

"Ia transit dan menginap satu malam di Jakarta. Lalu Senin pagi berangkat ke Pangkal Pinang. Ia sempat ditelepon istrinya pukul lima agar gak ketinggalan pesawat, dibalas juga sama korban anak-anak juga antar pergi sekolah," jelasnya.
Namun tak lama kemudian, kabar duka diterima sang istri. Suara tangis tersedu sedu terdengar menyayat hati ketika sang istri mengabari kejadian ini ke pihak keluarga di Medan.

"Harapan dikasih Tuhan lah mukjizat mana tau dia masih hidup.  Kalaupun meninggal,  semoga jenazahnya bisa ditemukan," harapnya. (jo)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini