![]() |
| Bendera Alam Peudeng berkibar di lokasi makam Raja Langsa |
LANGSA- Bendera Alam Peudeng berkibar di lokasi makam Raja Langsa di dusun
Kapten Lidan Gampong Baroh Langsa Lama Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa,
Senin (22/10/18).
Berdasarkan penuturan warga sekitar, bendera yang disebut sebagai lambang
pemersatu Aceh itu, sempat berkibar sebanyak dua lembar sebelum diturunkan.
Hamdan (48), warga Dusun Kapten Lidan, Gampong Baroh Langsa Lama kepada
wartawan mengatakan, bendera Alam Peudeung itu diketahui pada saat dirinya
melintas di pemakaman Raja Langsa sekitar pukul 07.30 WIB.
Ia tidak mengetahui siapa yang mengibarkan bendera tersebut. Kuat dugaan dikibarkan
oleh orang tidak kenal.
"Bendera itu diikatkan di batang bambu yang berdiri disisi kiri
bangunan makam dan di depan toilet. Kemudian saya langsung memberitahukan Abdul
Azis yang merupakan penjaga Makam Raja Langsa," katanya.
Selanjutnya, penjaga makam, Abdul Azis (45), langsung memberitahukan kepada
Geuchik Baroh Langsa Lama, Anthony dan melaporkan pada Bhabinkamtibmas Polsek
Langsa Timur Bripda Khairunisa serta Babinsa Koramil
"Kemudian saya disuruh untuk menurunkan bendera itu dan menyerahkan ke
Bhabinkamtibmas di Polsek Langsa Timur," ujar Azis yang juga merupakan
perangkat desa tersebut.
"Kedua bendera itu saya turunkan sekira pukul 08.00 WIB dan langsung
saya serahkan kepada Bhabinkamtibmas Polsek Langsa Timur," tambah Azis.
Sementara, Geuchik Baroh Langsa Lama, Anthony, Geuchik Baroh Langsa Lama
saat dikonfirmasi melalui telepon selularnya mengatakan bahwa dirinya masih di
luar daerah sedang dalam perjalanan pulang ke Langsa.
"Nanti kalau sudah sampai saya kabari ya," ujar Anthony di ujung
selularnya.
Sebelumnya, pengibaran bendera Alam Peudeng secara resmi dilakukan
persatuan raja-raja Aceh di Banda Aceh beberapa waktu lalu.
Sebagaimana diberikan, Keturunan pewaris Kerjaan Aceh Darussalam beserta
sejumlah Majelis Istiadat Diraja, mengibarkan bendera pemersatu Alam Peudeung
berdampingan dengan bendera merah putih dihalaman Istana Adat Kerajaan Aceh
Darussalam di Blang Oi, Meuraxa, Banda Aceh, Selasa (11/9/18).
Dimana, hal tersebut sebagai simbol dimulainya kembali gerakan budaya
sesuai warisan perjuangan leluhur untuk mengembalikan semangat persatuan dan
kesatuan masyarakat Aceh.
"Ini simbol pemersatu. Kita berharap ini awal menyelaraskan kembali
warisan budaya yang bersemangat bersendikan Kitabullah dan sunnah Rasulullah,”
sebut Panglima Besar Majelis Diraja Kerajaan Aceh Darussalam, Muzakir Ridha.
Muzakir menuturkan, bendera alam peudeng merupakan bendera perekat atau
pemersatu kerajaan Aceh Darussalam dimasa lalu dan hingga kini terus
dipertahankan keberadaannya.
Dia juga berharap agar Pemerintah Aceh dapat menggunakan bendera Alam
Peudeng sebagai bendera daerah yang dapat menyatukan semua komponen rakyat
Aceh. (Syaf).

