Dzikir dan doa ini di tujukan agar para korban yang mengalami musibah gempa 7 Skala Richter, yakni Provinsi Bali, NTT dan NTB, semoga sabar dan tabah menjalani musibah dari Allah SWT, Selasa (14/8/2018).
Meski berada dalam Lembaga Pemasyarakatan, para Warga Binaan Narkotika ini hanya bisa membantu saudara saudara seiman dan setanah Air Indonesia.
Tidak hanya itu, Doa dan Dzikir yang di pandu oleh Al Ustad ini juga memohon pada Allah SWT, agar di hari Kemerdekaan nantinya negara Indonesia terhindar dari bencana yang tidak di inginkan.
Selain itu, Dzikir dan Doa ini juga di tujukan untuk para pejuang, dan Atlit yang akan bertanding mengemban nama Negara Indonesia agar mampu menoreh prestasi yang membanggakan, terutama dalam hal memperoleh Medali Emas dalam even Asian Game yang akan di selenggarakan di Indonesia pada tanggal 18 Agustus mendatang.
Para Warga Binaan ini tampak terlihat Khusuk dan tenang dalam melaksanakan Dzikir dan Doa, dengan harapan Negara Republik Indonesia bisa tertib dan aman sejahtera, sekaligus nasib dan harapan warga binaan akan lebih baik lagi nantinya.
Menurut Kalapas Klas ll Narkotika Hinai, Bahtiar Sitepu, pelaksanaan Dzikir dan Doa ini adalah intruksi dari Kementerian Hukum dan HAM, yang menyatakan untuk mendidik dan menimbulkan efek jera.
"Warga Binaan ini harus memperbanyak latihan, terutama dalam hal mendekatkan diri pada sang pencipta, agar citra buruk yang di tudingkan terhadap Lapas terkait bebasnya peredaran narkotika bisa dihindari," beber Kalapas Klas ll Narkotika Hinai, Bahtiar Sitepu, saat di konfirmasi awak media. (lkt-1)
