Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Kisaran Diminta Copot

Sebarkan:
Puluhan massa yang tergabung dalam Pemuda Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT IB) Asahan demontrasi di depan kantor DPRD Asahan.

Mereka minta Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Kisaran dicopot dari jabatannya.

Pantaun wartawan di depan kantor DPRD Asahan di Jalinsum Kisaran-Tanjungbalai, Kamis (2/8) sekira pukul 11.00 wib para pengunjukrasa mendesak agar Kepala SMK 2 dinonaktifkan. Permintaan itu berawal dari dinonjobkannya secara sepihak 14 guru honorer.

Sopar Manurung (49) selaku guru honorer dalam orasinya mengatakan, ia sudah 18 tahun mengabdi sebagai tenaga honorer di SMK Negeri 2, tapi pengabdiannya sia-sia.

"Saya dinonjobkan tanpa ada surat pemberitahuan resmi dari pihak sekolah. Saya sudah berulang kali melaporkan sutuasi ini hingga ke Dinas Pendidikan Sumatera Utara. Namun belum mendapat jawaban yang dibutuhkan," kata Sopar dan diamini 13 guru honorer yang hadir.

Senada dikatakan F Siregar selaku guru honorer yang mengabdi dari tahun 2006 lalu.

Tak lama massa melakukan aksi, Ketua DPRD Asahan H Benteng Panjaiatan mempersilahkan massa masuk kedalam ruangan rapat Komisi E melakukan Rapat Gelar Pendapat (RDP).

Dalam RDP Benteng berjanji akan penggil kepala SMK 2 untuk menyelesaikan massalah tuntutan guru honorer.

"Besok pagi langsung saya ke SMK 2 untuk mencari solusi rerkait tuntutan pendemo. Untuk langkah awal kita panggil secara resmi  kepala SMK II," kata H Benteng.

Pantauan wartawan pendemo memasang tenda di deoan kantor DPRD sembari menggucapkan "Hidup calon Ketua DPRD Asahan yang mecalon Bupati Asahan," teriak massa. (rial)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini