Partisipasi Pemilih, Peran Perempuan dan Tokoh Agama Sangat Penting

Sebarkan:

Dalam rangka peningkatkan partisipasi pemilih pada pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara (Sumut) tahun 2018, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Karo intens merangkul semua kalangan.

Setelah beberapa waktu fokus mengajak pemilih pemula, kini giliran sosialisasi pendidikan pemilih bagi pemilih perempuan dan tokoh keagamaan di Kabupaten Karo, Senin (5/2/2018) bertempat di Kantor KPUD Karo Jalan Kapten Selamet Ketaren No.9 (Komplek) Dinas Kesehatan) dengan mengambil thema “Pemilih Cerdas Memilih Pemimpin Yang Berkualitas”.

Komisioner KPUD Karo Divisi Data, Sosialisasi dan Informasi Rahel Sukatendel, S.Sos, M.Si mengatakan sosialisasi terhadap kelompok kegamaan dan perempuan bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam pemilihan Gubernur 2018.

“Kita ingin memberikan pendidikan politik yang baik terkait tahapan penyelenggaraan pilkada sehingga bisa meningkatkan partisipasi pemilih. Pada Pilgub yang sudah diambang pintu, KPUD Karo menargetkan jumlah partisipasi pemilih melebihi keikutsertaan masyarakat pada Pilkada 2015,” ujarnya disela-sela pemaparan.

Dia juga mengajak para peserta sosialisasi untuk dapat menggunakan hak pilihnya dengan datang ke TPS pada tanggal 27 Juni 2018. Ia mengatakan pemilih perempuan mempunyai kontribusi besar dalam menyukkseskan pemilu. Tak hanya itu, Ia menyarankan agar pemilih tidak terlibat dalam money politic yang dapat merusak tatanan demokrasi yang jujur dan adil serta bermartabat.

"Melihat antusiasme dan keaktifan peserta dalam sesi tanya jawab, membuktikan kepekaan terhadap pemahaman pengertian demokrasi untuk pembangunan hak kedaulatan rakyat di pemilu," paparnya didampingi Ketua KPUD Karo Benyamin Pinem dan anggota Komisioner lainnya diantaranya Gemar Tarigan, Jesaya Pulungan dan Anwar Megga Tarigan.

Karena, berbicara tentang Pemilihan Umum di Indonesia banyak sekali peran dari warga Negara Indonesia. Secara umum partisipasi politik dalam pemilihan lima tahunan ini menentukan nasib jalannya pemerintahan entah itu pemerintahan pusat, Propinsi, Kota dan Kabupaten. Ada beberapa golongan yang turut serta menjadi simpatisan atau partisan politik, tidak terkecuali kaum ulama (tokoh agama) dan perempuan.

Hal serupa juga disampaikan Benyamin Pinem, bahwa kaum atau kelompok agama menjadi barometer politik nasional. Yang mana tokoh agama adalah tokoh sentral dalam kehidupan, karena tokoh agama mempunyai peran yang sangat penting dalam rangka menggerakan partisipasi masyarakat dalam sebuah pilkada.

Keberhasilan tokoh agama dalam rangka menggerakan partisipasi masyarakat dalam pilkada sangat ditentukan oleh kemampuan atau gaya dari tokoh agama dalam memberikan himbauan dan sarannya dalam mempengaruhi warga masyarakat atau dengan cara menggunakan kewenangannya sebagai pemimpin agama.

“Dengan demikian, maka peran tokoh agama dengan partisipasi politik publik mempunyai hubungan yang sangat erat dan tidak bisa dipisahkan,” tutupnya. (Marko) 
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini