Petugas TNGL Hancurkan Kayu Hasil Pembalakan Liar

Sebarkan:
[caption id="attachment_79879" align="aligncenter" width="888"] Hasil pengungkapan pembalakan liar di TNGL[/caption]

Petugas gabungan dari Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dan kementrian Lingkungan Hidup dan kehutanan, menghancurkan kayu olahan hasil pembalakan liar yang terjadi di dalam kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Sementara, sebagian kayu dibawa ke kantor untuk dijadikan barang bukti.


Penghancuran kayu kayu hasil ilegal logging ini dilakukan dengan cara dipotong-potong dengan menggunakan gergaji mesin (Chainsaw). Kayu kayu olahan yang sudah terpotong rapi oleh para pembalak liar, dipotong-potong dengan ukuran kecil sehingga tidak bisa lagi digunakan atau dimanfaatkan kembali oleh para pembalak liar.


Kepala Balai Taman Nasional Gunung Leuser Wilayah 6, Palbert Turnip, saat dikonfirmasi, Senin (29/5) mengatakan, untuk membawa seluruh kayu olahan hasil ilegal logging dari dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, sangat tidak memungkinkan.


"Selain karena kondisi Medan yang terjal dan curam, jumlah material kayu juga sangat banyak, mencapai ratusan kubik, serta keterbatasan Personil untuk membawa kayu tersebut," tegasnya.


Petugas akhirnya memutuskan untuk membawa sejumlah kayu yang sudah diolah, sedangkan sisanya dihancurkan di lokasi penemuan kayu.


Petugas gabungan dari Taman Nasional Gunung Leuser dan kementrian Lingkungan Hidup dan kehutanan, melakukan operasi kawasan Hutan Taman Nasional Gunung Leuser di Desa Telaga, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat.
[caption id="attachment_79881" align="aligncenter" width="1024"] Hasil pengungkapan pembalakan liar di TNGL[/caption]

Operasi selama tiga hari ini berhasil menemukan sejumlah lokasi pembalakan liar, puluhan pohon yang ditebang oleh para pembalak liar dan ratusan kubik kayu yang telah diolah dan siap pakai.


Petugas Taman Nasional Gunung Leuser juga telah mengamankan seorang warga yang diduga sebagai pelaku pembalakan liar. (lkt-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini