Miris...! Berat Badan Fati Hanya 5,5 Kg, Kulit Melepuh & Penuh Luka

Sebarkan:


Suhadi (37) buruh kilang batu warga Dusun III, Desa Paya Itik, Kecamatan Galang dan istrinya Boinem (37) ibu rumah tangga tidak sanggup menahan kesedihan saat melihat Fati anak bungsu mereka yang masih berusia 21 bulan ini terus menangis menahan rasa sakit.

Bocah ini terbaring lemah di tempat tidur di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Deliserdang, Lubuk Pakam pada Senin (21/3). Sementara itu di tangan kanan Fati yang diduga menderita gizi buruk terpasang jarun infus.

Saat ditemui di UGD RSUD Deliserdang, Suhadi kepada wartawan menerangkan jika Fati merupakan anak ketiga dari tiga beraudara sejak bulan November tahun 2016 lalu sering demam. Karena sering deman, Suhadi dan istrinya pun membawa Fati yang saat itu sudah bisa berjalan berobat ke bidan . Oleh bidan Fati disebut hanya menderita demam biasa.

"Sejak November tahun 2016 lalu anakku Fati sering deman tinggi, kami membawanya berobat ke bidan desa. Kata bidan Fati hanya demam biasa,” terang Suhadi.

Masih menurut Suhadi, sejak dua minggu terakhir anaknya Fati kembali demam tinggi. Tidak hanya deman tinggi, berat badan Fati pun menurun drastis sementara itu hampir disekujur tubuh Fati kulinya terkelupas dan terdapat luka seperti luka bakar seperti dibagian kaki, selangkangan, pantat, tangan ,wajah dan leher.

"Dua minggu lalu Fati demam tinggi, berat badannya menurun drastis dan kulit dibagian kaki, selangkangan, pantat, tangan, badan leher, wajahnya mengelupas dan terdapat luka seperti luka bakar. Anakku baru pertamakali dibawa ke rumah sakit, kami tidak tau apa penyakit anakku,” kata Suhadi.

Sementara itu Boinem ibu Fati terus mengelus-elus kepala anaknya dan berusaha mendiamkan Fati yang terus-menrus menangis. Kepada wartawan Boinem pun menceritakan, yang membawa anaknya ke RSUD Deliserdang adalah Ketua DPRD Deliserdang Ricky Prandana Nasution.

Tidak jauh berbeda dengan suaminya Suhadi, Boinem pun mengakui, anaknya Fati sering deman tinggi. Namun dirinya tidak membawa Fati ke rumah sakit karena tidak memiliki uang untuk biaya berobat.

Di tengah keterbatasan dana, Boinem dan Suhadi suaminya pun membawa Fati berobat kampung mau pun ke bidan. "Mau dibawa berobat ke rumah sakit kami tidak ada uang, kita bawa berobat kampung dan ke bidan. Berat badan anakku sempat mencapai 7,8 Kg,” kata Boinem. (walsa)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini