[caption id="attachment_73754" align="aligncenter" width="620"]
Satpol PP Pemprovsu[/caption]
Buntut dari perlakuan kasar terhadap wartawan, Awalludin, seorang anggota Bantuan Satuan Polisi (Bansatpol) Pamong Praja (PP) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), akhirnya dipecat dan tidak bertugas lagi di Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Diponegoro Medan.
Kasatpol PP Pemprovsu, Asren Nasution, mengatakan setelah Awaluddin di-BAP (Berita Acara Pemeriksaan), dia akan langsung dikembalikan kepada pihak ketiga atau pihak penyalurnya.
“Apa yang diminta oleh kawan-kawan media itu sudah kita penuhi. Kami menyadari kalau media itu pengawal. Saat ini dia sudah dinonaktifkan dan sekarang sedang di-BAP oleh tim penyidik kita. Hasilnya nanti akan kami serahkan kepada pihak ketiga penyedia jasa outsourching,” ujar Asren di kantornya, Kamis (16/3/2017).
Terkait permintaan tes urin, Asren mengaku apabila tidak ada persoalan ini pun, pihaknya memang akan melakukan tes urin minggu depan.
“Kalau tes urin itu wajib dilakukan, bukan hanya karena kejadian kemarin. Makanya Senin depan akan kita lakukan tes urin, dan yang melakukan tes itu adalah pihak ketiga,” jelasnya.
Menurut Asren, apa yang dilakukan pihaknya saat ini untuk pengamanan di kantor Gubsu, tak lain adalah upaya untuk menerapkan apa yang dicita-citakan oleh Gubernur. Hal ini dilakukan setelah melihat pelayanan ketertiban di berbagai provinsi lainnya di Indonesia.
Oleh karena itu, lanjut Asren, pihak Biro Umum Provsu meminta kepada Satpol PP agar pelayanan dan ketertiban lebih diperkuat, termasuk dalam hal penerimaan tamu dan sebagainya.
Asren menjamin aksi kekerasan tersebut tidak akan terulang kembali.
“Saya jamin itu tidak akan terulang lagi. Peristiwa kemarin itu di luar sepengetahuan saya,” ungkapnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprovsu, Hasban Ritonga mengatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi sistem perekrutan Bansatpol PP.
"Nanti coba kita evaluasi ya, memang yang sekarang ini muda-muda personelnya. Nanti coba kita lakukan lagi lah perbaikan mentalnya dan lainnya,” pungkas Hasban.(sandy)
Satpol PP Pemprovsu[/caption]Buntut dari perlakuan kasar terhadap wartawan, Awalludin, seorang anggota Bantuan Satuan Polisi (Bansatpol) Pamong Praja (PP) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), akhirnya dipecat dan tidak bertugas lagi di Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Diponegoro Medan.
Kasatpol PP Pemprovsu, Asren Nasution, mengatakan setelah Awaluddin di-BAP (Berita Acara Pemeriksaan), dia akan langsung dikembalikan kepada pihak ketiga atau pihak penyalurnya.
“Apa yang diminta oleh kawan-kawan media itu sudah kita penuhi. Kami menyadari kalau media itu pengawal. Saat ini dia sudah dinonaktifkan dan sekarang sedang di-BAP oleh tim penyidik kita. Hasilnya nanti akan kami serahkan kepada pihak ketiga penyedia jasa outsourching,” ujar Asren di kantornya, Kamis (16/3/2017).
Terkait permintaan tes urin, Asren mengaku apabila tidak ada persoalan ini pun, pihaknya memang akan melakukan tes urin minggu depan.
“Kalau tes urin itu wajib dilakukan, bukan hanya karena kejadian kemarin. Makanya Senin depan akan kita lakukan tes urin, dan yang melakukan tes itu adalah pihak ketiga,” jelasnya.
Menurut Asren, apa yang dilakukan pihaknya saat ini untuk pengamanan di kantor Gubsu, tak lain adalah upaya untuk menerapkan apa yang dicita-citakan oleh Gubernur. Hal ini dilakukan setelah melihat pelayanan ketertiban di berbagai provinsi lainnya di Indonesia.
Oleh karena itu, lanjut Asren, pihak Biro Umum Provsu meminta kepada Satpol PP agar pelayanan dan ketertiban lebih diperkuat, termasuk dalam hal penerimaan tamu dan sebagainya.
Asren menjamin aksi kekerasan tersebut tidak akan terulang kembali.
“Saya jamin itu tidak akan terulang lagi. Peristiwa kemarin itu di luar sepengetahuan saya,” ungkapnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprovsu, Hasban Ritonga mengatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi sistem perekrutan Bansatpol PP.
"Nanti coba kita evaluasi ya, memang yang sekarang ini muda-muda personelnya. Nanti coba kita lakukan lagi lah perbaikan mentalnya dan lainnya,” pungkas Hasban.(sandy)
