Entah apa alasan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Langkat hingga belum juga menyelesaikan pembayaran sejumlah pekerjaan tahun anggaran 2015 di Dinas plat merah tersebut.
Kini muncul kabar tak sedap dari dinas yang khusus menangani infrastruktur itu, yaitu adanya rekanan ‘anak emas’ yang tiap tahun mendapat pekerjaan bernilai fantastis.
Informasi diperoleh Tim telusur investigasi MOL, rekanan emas yang dimaksud adalah PT SMJ beralamat di Graha Irama Lt 14 Jalan Taruna Said, Jakarta Selatan.
Perusahaan yang berbasis di ibukota itu pernah tercatat di LPSE Langkat mendapatkan pekerjaan bernilai miliaran rupiah. Di antaranya Peningkatan Jalan Jurusan Jalan Negara –Jalan Proklamasi sepanjang 3750 meter x 7 meter x 2 jalur Kecamatan Stabat senilai Rp16.158.650.000 pada anggaran 2015.
Sebelumnya, perusahaan serupa juga mendapatkan pekerjan peningkatan /pelebaran jalan Sp Gohor Lama-Kampung Bingai sepanjang 1000 meter x 5 meter di Kecamatan Wampu, Langkat, senilai Rp5 miliar.
Disusul dengan pekerjan peningkatan /pelebaran jalan Sp Gohor Lama-Kampung Bingai sepanjang 1000 meter x 5 meter di Kecamatan Wampu, senilai Rp2,7 miliar.
Ketiga pekerjaan ini disebut-sebut tak sesuai bestek dan menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), bahkan pekerjaan di Jalan Proklamasi Stabat dikabarkan harus memulangkan uang sebesar Rp1 miliar karena pekerjaannya tak sesuai. ada apa ??
Meski sejumlah pekerjaannya disebut-sebut bermasalah, namun perusahaan yang berdomisi di Jakarta Selatan ini, masih tetap mengikuti serangkaian kegiatan tender di Dinas PU walapun sudah berulang kali menuai masalah.
Sayangnya, Kepala Bidang Bina Marga Julius, ketika hendak dimintai tanggapannya terkait temuan ini tidak pernah ada di ruang kerjanya saat dijumpai. Ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp massanger dan selulernya nomor 08126589xxx, tak pernah dijawab sampai sekarang.(**)
Kini muncul kabar tak sedap dari dinas yang khusus menangani infrastruktur itu, yaitu adanya rekanan ‘anak emas’ yang tiap tahun mendapat pekerjaan bernilai fantastis.
Informasi diperoleh Tim telusur investigasi MOL, rekanan emas yang dimaksud adalah PT SMJ beralamat di Graha Irama Lt 14 Jalan Taruna Said, Jakarta Selatan.
Perusahaan yang berbasis di ibukota itu pernah tercatat di LPSE Langkat mendapatkan pekerjaan bernilai miliaran rupiah. Di antaranya Peningkatan Jalan Jurusan Jalan Negara –Jalan Proklamasi sepanjang 3750 meter x 7 meter x 2 jalur Kecamatan Stabat senilai Rp16.158.650.000 pada anggaran 2015.
Sebelumnya, perusahaan serupa juga mendapatkan pekerjan peningkatan /pelebaran jalan Sp Gohor Lama-Kampung Bingai sepanjang 1000 meter x 5 meter di Kecamatan Wampu, Langkat, senilai Rp5 miliar.
Disusul dengan pekerjan peningkatan /pelebaran jalan Sp Gohor Lama-Kampung Bingai sepanjang 1000 meter x 5 meter di Kecamatan Wampu, senilai Rp2,7 miliar.
Ketiga pekerjaan ini disebut-sebut tak sesuai bestek dan menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), bahkan pekerjaan di Jalan Proklamasi Stabat dikabarkan harus memulangkan uang sebesar Rp1 miliar karena pekerjaannya tak sesuai. ada apa ??
Meski sejumlah pekerjaannya disebut-sebut bermasalah, namun perusahaan yang berdomisi di Jakarta Selatan ini, masih tetap mengikuti serangkaian kegiatan tender di Dinas PU walapun sudah berulang kali menuai masalah.
Sayangnya, Kepala Bidang Bina Marga Julius, ketika hendak dimintai tanggapannya terkait temuan ini tidak pernah ada di ruang kerjanya saat dijumpai. Ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp massanger dan selulernya nomor 08126589xxx, tak pernah dijawab sampai sekarang.(**)
