[caption id="attachment_50564" align="aligncenter" width="584"]
Surat bantahan Mardiatos[/caption]
Ustad H. Mardiatos Tanjung LC telah meremehkan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Binjai. Pasalnya, surat bantahan terkait pemberitaannya yang menyimpan seorang wanita yang di kirimnya ke salah satu media cetak lokal dengan tembusan PWI Kota Binjai tidak lah benar.
Ketua PWI Kota Binjai, Drs. Nazelian Tanjung mengatakan, hingga saat ini, pihak PWI Binjai belum ada menerima surat bantahan yang isi tulisannya ditembuskan ke PWI Binjai.
"Sampai saat ini PWI Binjai tidak ada menerima surat Mardiatos. Dalam isi surat bantahan yang diberikannya kepada salah satu media cetak lokal kalau PWI Binjai salah satu yang terdaftar dari tembusan surat tersebut, namun PWI Binjai tidak ada menerima surat tersebut," ujar Ketua PWI Binjai, Kamis (14/4/16).
Dari hal ini, lanjut Nazelian, jelas Mardiatos telah meremehkan PWI Kota Binjai dengan menyertakan dan membawa nama PWI Kota Binjai didalam surat bantahannya.
"Dia jelas meremehkan kita, hal ini akan kita pertimbangkan, dan sekali lagi saya bilang, surat tersebut tidak ada di terima PWI Binjai," ujarnya.
Bahkan, ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Binjai Dr H M Jamil MA menilai, tindakan Ustadz Mardiatos yang membawa seorang wanita yang tidak memiliki ikatan pernikahan dengannya, berduaan dalam rumah, haram.
"Haram hukum bagi agama Islam membawa wanita berduaan di dalam rumah. Apalagi dia (Mardiatos) adalah seorang ustadz," kata Ketua MUI, Dr H Jamil MA, Rabu (13/4) jam 17.00 wib saat dihubungi melalui selulernya.
Dijelaskan Dr H Jamil, kejadian penggerebekan Ustadz Mardiatos oleh keluarga istri sahnya, Arfina Muharni (39) sudah disampaikan langsung oleh Mardiatos kepadanya.
Namun, yang disampaikan Mardiatos berbanding terbalik dengan fakta yang terjadi saat penggerebekan. Mardiatos bercerita kalau dia tidak berdua saja dengan wanita simpananya itu, melainkan ramai orang yang sedang bermain internet di warnet miliknya.
"Mardiatos bilang dia tidak hanya berdua saja. Banyak orang bermain warnet. Saya belum tahu bentuk rumahnya," kata ketua MUI.

Sekedar mengingatkan, Ketua Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPC Binjai Barat, Mardiatos Tanjung ditangkap dan digerebek warga saat berduaan bersama seorang wanita seksi di lantai 2 rumahnya yang juga sebuah warnet Jalan Gatot Subroto, Lingkungan 1, Kelurahan Sukaramai, Binjai Barat, Senin (11/4/16).
Mardiatos sendiri diketahui sudah memiliki istri bernama Arpina, namun kini sang istri yang tidak tahan dan tidak betah dengan perbuatan 'mesum' suaminya, terpaksa harus 'angkat' kaki dari rumah yang mereka tempati.
Agar aksi mesumnya tidak diketahui warga, Mardiatos mendirikan plang pengobatan Terapi Ruqyah Binjai. Akan tetapi, kebusukan Ketua PKS DPC Binjai Barat itu terbongkar, setelah warga sekitar menggerebek pasangan mesum itu sedang di dalam kamar.
Warga yang turut membawa Kepala Lingkungan 1 Sri, langsung menaiki lantai 2 ruko dan mendapati Mardiatos bersama seorang wanita berbody seksi yang disembunyikan di dalam kamar mandi.
Kepada warga, Mardiatos mengaku kalau wanita berkulit putih dan berambut panjang itu adalah orang yang membantunya untuk memasak makanan dan mencucikan pakaiannya, selama ditinggal istrinya.
"Apa-apaan kalian ini. Salah rupanya kalau ada orang yang mau memasak makananku dan mencucikan pakaianku," kata Mardiatos menantang sambil mengarahkan pisau kepada warga dan wartawan.
Awalnya, dia membantah wanita yang 'sembunyi' dalam kamar mandi adalah wanita simpanannya. Namun, setelah mendengar protes warga, Mardiatos mengakui, wanita yang disimpannya di dalam kamar mandi adalah tunangan dan akan dinikahinya.
"Itu tunangan saya. Saya akan menikahi dia," kata Mardianto sambil terus menjaga pintu kamar mandi dan menahan warga yang ingin mendobrak pintu sembari terus mengacungkan pisau.
Tidak berselang lama, anggota Polsek Binjai Barat dipimpin kanit reskrim IPDA Junaedi menenangkan masyarakat dan membujuk Mardiatos untuk mengeluarkan wanita yang disimpan di dalam kamar mandi.
"Keluarkan saja. Biar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, kita bawa ke Polsek saja dulu," kata IPDA Junaedi membujuk Mardiatos.
Akhirnya Mardiatos bersama wanita simpanannya pun dibawa ke Polsek Binjai Barat. "Kami bawa dulu untuk dimintai keterangan," kata Kanit Reskrim IPDA Junaedi.(hendra)
Ustad H. Mardiatos Tanjung LC telah meremehkan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Binjai. Pasalnya, surat bantahan terkait pemberitaannya yang menyimpan seorang wanita yang di kirimnya ke salah satu media cetak lokal dengan tembusan PWI Kota Binjai tidak lah benar.
Ketua PWI Kota Binjai, Drs. Nazelian Tanjung mengatakan, hingga saat ini, pihak PWI Binjai belum ada menerima surat bantahan yang isi tulisannya ditembuskan ke PWI Binjai.
"Sampai saat ini PWI Binjai tidak ada menerima surat Mardiatos. Dalam isi surat bantahan yang diberikannya kepada salah satu media cetak lokal kalau PWI Binjai salah satu yang terdaftar dari tembusan surat tersebut, namun PWI Binjai tidak ada menerima surat tersebut," ujar Ketua PWI Binjai, Kamis (14/4/16).
Dari hal ini, lanjut Nazelian, jelas Mardiatos telah meremehkan PWI Kota Binjai dengan menyertakan dan membawa nama PWI Kota Binjai didalam surat bantahannya.
"Dia jelas meremehkan kita, hal ini akan kita pertimbangkan, dan sekali lagi saya bilang, surat tersebut tidak ada di terima PWI Binjai," ujarnya.
Bahkan, ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Binjai Dr H M Jamil MA menilai, tindakan Ustadz Mardiatos yang membawa seorang wanita yang tidak memiliki ikatan pernikahan dengannya, berduaan dalam rumah, haram.
"Haram hukum bagi agama Islam membawa wanita berduaan di dalam rumah. Apalagi dia (Mardiatos) adalah seorang ustadz," kata Ketua MUI, Dr H Jamil MA, Rabu (13/4) jam 17.00 wib saat dihubungi melalui selulernya.
Dijelaskan Dr H Jamil, kejadian penggerebekan Ustadz Mardiatos oleh keluarga istri sahnya, Arfina Muharni (39) sudah disampaikan langsung oleh Mardiatos kepadanya.
Namun, yang disampaikan Mardiatos berbanding terbalik dengan fakta yang terjadi saat penggerebekan. Mardiatos bercerita kalau dia tidak berdua saja dengan wanita simpananya itu, melainkan ramai orang yang sedang bermain internet di warnet miliknya.
"Mardiatos bilang dia tidak hanya berdua saja. Banyak orang bermain warnet. Saya belum tahu bentuk rumahnya," kata ketua MUI.
Sekedar mengingatkan, Ketua Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPC Binjai Barat, Mardiatos Tanjung ditangkap dan digerebek warga saat berduaan bersama seorang wanita seksi di lantai 2 rumahnya yang juga sebuah warnet Jalan Gatot Subroto, Lingkungan 1, Kelurahan Sukaramai, Binjai Barat, Senin (11/4/16).
Mardiatos sendiri diketahui sudah memiliki istri bernama Arpina, namun kini sang istri yang tidak tahan dan tidak betah dengan perbuatan 'mesum' suaminya, terpaksa harus 'angkat' kaki dari rumah yang mereka tempati.
Agar aksi mesumnya tidak diketahui warga, Mardiatos mendirikan plang pengobatan Terapi Ruqyah Binjai. Akan tetapi, kebusukan Ketua PKS DPC Binjai Barat itu terbongkar, setelah warga sekitar menggerebek pasangan mesum itu sedang di dalam kamar.
Warga yang turut membawa Kepala Lingkungan 1 Sri, langsung menaiki lantai 2 ruko dan mendapati Mardiatos bersama seorang wanita berbody seksi yang disembunyikan di dalam kamar mandi.
Kepada warga, Mardiatos mengaku kalau wanita berkulit putih dan berambut panjang itu adalah orang yang membantunya untuk memasak makanan dan mencucikan pakaiannya, selama ditinggal istrinya.
"Apa-apaan kalian ini. Salah rupanya kalau ada orang yang mau memasak makananku dan mencucikan pakaianku," kata Mardiatos menantang sambil mengarahkan pisau kepada warga dan wartawan.
Awalnya, dia membantah wanita yang 'sembunyi' dalam kamar mandi adalah wanita simpanannya. Namun, setelah mendengar protes warga, Mardiatos mengakui, wanita yang disimpannya di dalam kamar mandi adalah tunangan dan akan dinikahinya.
"Itu tunangan saya. Saya akan menikahi dia," kata Mardianto sambil terus menjaga pintu kamar mandi dan menahan warga yang ingin mendobrak pintu sembari terus mengacungkan pisau.
Tidak berselang lama, anggota Polsek Binjai Barat dipimpin kanit reskrim IPDA Junaedi menenangkan masyarakat dan membujuk Mardiatos untuk mengeluarkan wanita yang disimpan di dalam kamar mandi.
"Keluarkan saja. Biar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, kita bawa ke Polsek saja dulu," kata IPDA Junaedi membujuk Mardiatos.
Akhirnya Mardiatos bersama wanita simpanannya pun dibawa ke Polsek Binjai Barat. "Kami bawa dulu untuk dimintai keterangan," kata Kanit Reskrim IPDA Junaedi.(hendra)
