Pengusaha Galian Berharap Pemko Binjai Buka Jalur Alternatif

Sebarkan:
[caption id="attachment_51382" align="aligncenter" width="670"]Ilustrasi penolakan truk galian c Ilustrasi penolakan truk galian c[/caption]

Pengusaha galian, serta pengelola jasa angkutan dan alat berat di Kota Binjai dan Kabupaten Langkat, berharap Pemerintah Kota Binjai menyediakan jalur alternatif sementara, sebagai kawasan perlintasan truk bertonase tinggi.

Hal itu diungkapkan perwakilan pengusaha galian, serta pengelola jasa angkutan dan alat berat, J Payo Sitepu, didampingi Irwan Sitepu, Julius Kaban, dan lainnya, menyikapi pembatasan kapasitas angkut kendaraan berat, pasca rusaknya fondasi Jembatan Sei Bingei III, di Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, belum lama ini.

"Solusinya harus ada jalur alternatif. Hal inilah yang akan kita ajukan ke Pemko Binjai," terang Payo, saat menggelar pertemuan dengan para pengusaha galian, serta pengelola jasa angkutan dan alat berat se-Kota Binjai, dan Kabupaten Langkat, di Jambur Jalan Gunung Sibayak, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Binjai Selatan, Kamis (28/4/16).

Dikatakan Payo, kebijakan pembatasan kapasutas angkut maksimal kendaraan berat sebesar 4 ton, pasca rusaknya fondasi Jembatan Sei Bingei III, diakuinya sangat menyulitkan pengusaha dan para pengemudi angkutan.

Sebab kebijakan itu menyebabkan tidak beroperasinya sebagian besar armada kendaraan pengangkut bertonase tinggi. Situasi itu pun memicu penurunan pendapatan pengusaha maupun pengemudi.

"Terus terang kita mengakui, pendapatan kita menurun drastis. Sebab, selama lebih dari dua pekan fondasi Jembatan Payaroba rusak, penurunan omset diperkirakan telah mencapai lebih dari Rp 600 juta," ujarnya.

Sebaliknya, jika Pemerintah Kota Binjai bersedia menyediakan jalur alternatif sementara, selama fondasi Jembatan Sei Bingei III diperbaiki, Payo mengaku, pihaknya senantiasa siap membantu penanggulan biaya perawatan jalan, dan infrastruktur lainnya.

Bahkan demi menjamin kenyamanan dan keamanan masyarakat, pihaknya juga akan menginstruksikan pengemudi truk bertonase tinggi, agar tidak melintas secara konvoi, dan membatasi waktu kerja.

"Kalau memang diperkenankan oleh Pemko Binjai, tentunya kita berharap portal di Jalan Marcapada (Jalan Gunung Kilimanjaro), Kelurahan Tanah Merah, dan di Jalan Rambutan (Jalan Gunung Jaya Wijaya), Kelurahan Binjai Estate, dibuka sementara waktu," ucap Payo.

"Sehingga truk-truk bertonase tinggi, yang datang dari Langkat Hulu menuju Binjai, ataupun sebaliknya, bisa melintas dengan normal, sembari menunggu fondasi Jembatan Payaroba diperbaiki," imbuhnya.(hendra)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini