Pangdam I/BB: Narkoba dan LGBT, Disetting untuk Merusak Bangsa

Sebarkan:
[caption id="attachment_48378" align="aligncenter" width="350"]Pangdam I/BB Mayjend TNI Lodewyk Pusung foto bersama insan pers dan jajaran petinggi Kodam I/BB Pangdam I/BB Mayjend TNI Lodewyk Pusung foto bersama insan pers dan jajaran petinggi Kodam I/BB[/caption]

Silaturahmi antara Pangdam I/BB Mayjend Lodewyk Pusung dengan insan media sewilayah Kota Medan, yang berlangsung di Lounge Ballroom, gedung utama Makodam I Bukit Barisan, Jalan Gatot Subroto Medan, Jumat (berlangsung begitu akrab.

Dalam pemaparannya, (26/2/2016) pagi, tentara berdarah Manado itu menyinggung berbagai hal yang bersinggungan dengan ruang lingkup TNI, terkait dengan wawasan kebangsaan dan bela negara. Disebutkan Lodewyk, dirinya punya beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian bersama.

Dia menyebutkan, terlalu banyak tantangan yang harus dihadapi bangsa ini. Hal itu pula yang menggugahnya hingga selalu ingin mengajak kaum jurnalis untuk tetap berada di koridornya sebagai sosial kontrol.

Lodewyk mengajak agar wartawan peduli dengan apa yang sedang terjadi di tengah-tengah bangsa kita. Era transparansi ini, katanya, harus dimanfaatkan untuk mengawal perjalanan negara dengan cara mengawasi aparatur pemerintah agar tetap melakukan tugasnya dengan benar.

“Mari kita dukung program-program pemerintah demi Indonesia yang lebih baik. Tapi kalau ada pejabatnya yang menyalah, termasuk bila ada kebobrokan di tubuh TNI, beritakan saja. Wartawan jangan takut. Kita siap demi perbaikan. Reformasi harus tetap dikawal,” katanya.

Lodewyk mengaku miris sekaligus ngeri melihat kondisi yang terjadi sekarang ini. Terlalu banyak bahaya yang sedang mengancam keberlangsungan NKRI. “Di saat kita sedang gencar-gencar memberantas narkoba yang sudah meraja lela, negara kita diserang lagi dengan fenomena LGBT,” paparnya.

Jenderal bintang dua itu bahkan punya keyakinan, fenomena narkoba dan LGBT, adalah settingan dari pihak yang ingin merusak bangsa Indonesia. “Iya, ini settingan juga. Saya curiga ada tangan-tangan yang tak terlihat untuk merusak bangsa ini. Mungkin saja itu negara lain, atau kelompok mau pun golongan tertentu,” sebutnya.

Karena itu, Lodewyk meminta semua pihak, terlebih kaum jurnalis untuk mau mewaspadai berbagai serangan yang hendak merusak keberlangsungan NKRI tersebut. Apalagi, ada support secara terang-terangan dari pihak tertentu yang hendak meloloskan aspirasi pengakuan terhadap kaum LGBT.

“Mari kita semua harus waspadai. Jangan sampai itu disetujui. Itu kan pengingkaran. Jelas-jelas bertentangan dengan norma dan agama,” kata jenderal yang sebelumnya bertugas sebagai Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 1 Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) itu.

Masih terkait fenomena LGBT, tentara lulusan Akademi Militer tahun 1985 ini mengaku begitu heran, kenapa orang-orang seperti itu justru banyak fans-nya. Hal tersebut, kata mantan Kasdam V/Mulawarman itu, bisa dilihat dari sederatan nama artis papan atas Indonesia yang diduga kuat tergolong dalam kelompok tersebut. “Jangan-jangan di antara yang hadir ini, ada yang nge-fans sama mereka-mereka itu,” ujarnya yang spontan mengundang gelak tawa undangan yang hadir.

Disebutkannya, kalau orang dewasa yang nge-fans, tidak terlalu dikhawatirkan. Tapi bagaimana bila yang nge-fans pada mereka adalah anak-anak kita yang masih di bawah umur? “Tentunya anak-anak kita bisa meniru kan? Coba bayangkan, kalau anak-anak kita meniru mereka, dan besarnya nanti seperti apa kalau jadi anggota dewan, atau jadi wartawan seperti Saudara-saudara? Bisa gawat kan?” katanya yang lagi-lagi memicu semua yang hadir tertawa.

>>> Siapkan Tim Berwawasan Kebangsaan dan Bela Negara
Karena begitu besarnya tantangan yang harus dihadapi bangsa ini, Mayjend TNI Lodewyk Pusung sudah mempersiapkan langkah program. Salah satunya, Kodam I/BB sedang membentuk tim yang dijejali faham dan wawasan kebangsaan serta bela negara.

“Tim inilah yang kita tatar dan siapkan untuk turun langsung ke tengah-tengah masyarakat, khususnya kalangan pelajar. Jadi nanti mereka ini hadir langsung ke sekolah-sekolah SMP mau pun SMA yang ada di kabupaten kota di wilayah kerja Kodam I/BB. Jadi anak-anak kita akan diberikan pemahaman yang dalam tentang wawasan kebangsaan dan bela negara. Salah satunya, menangkal bahaya narkoba, termasuk fenomena LGBT itu,” harapnya.

Berkaitan dengan upaya-upaya terkait fenomena tersebut, katanya, Kodam I/BB juga sudah melakukan kesepakatan bersama (MoU) dengan Departemen Agama. Salah satu tujuannya, agar tim yang sedang dibentuk dapat masuk ke Madrasah dan sebagainya yang berada di bawah naungan Depag. “Bukan kita curiga, tetapi demi mengantisipasi,” terang Lodewyk.(jhon)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini