Banyak Masyarakat Belum Sadar Pentingnya Sarapan

Sebarkan:
sarapan-itu-penting

Belum banyak masyarakat yang menyadari pentingnya sarapan. Padahal, asupan gizi di pagi hari sangat menunjang untuk memulai aktivitas keseharian. Apalagi jika sarapan tersebut memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein serta vitamin dan mineral.

Pemerhati gaya hidup Dr Grace Judio-Kahl mengatakan, ia mengamati masyarakat Medan yang biasanya menu sarapannya berupa lontong sayur, nasi gurih, menurutnya masih belum bisa disebut sehat. Pasalnya, makanan tersebut hanya memenuhi unsur karbohidrat saja.

"Untuk memenuhi standar sarapan sehat tidak cukup hanya karbohidrat, tetapi juga harus ada protein, vitamin dan mineral," ungkapnya dalam Kampanye Pekan Sarapan Nasional 2016 di salah satu plaza di Kota Medan, Minggu (21/02/2016).

Sarapan pagi, katanya, bisa menjaga mood seseorang. Misalnya seorang anak yang tidak sarapan, cenderung kurang mood dan lesu. Tidak sarapan, juga berakibat pada kurangnya konsentrasi.

"Kebanyakan kita tidak sarapan dan menunggu sampai jam makan siang, semuanya diborong, akibatnya kenaikan berat badan," katanya.

Dijelaskannya, pentingnya tiga unsur tersebut karena makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi dan roti dibutuhkan untuk memproduksi energi. Kemudian protein, seperti daging, dan tempe, untuk untuk membangun sel-sel serta pertumbuhan.

"Nah, vitamin dan mineral itu bisa dari sayuran dan buah-buahan, itu untuk menjaga kesehatan," ujar Dr. Grace.

Sementara, Head of Marketing Service Nestle Indonesia, Lita Mardjuni mengutarakan, dirinya pernah melakukan survei terkait kesadaran masyarakat untuk sarapan. Ternyata masih banyak yang menyepelekan sarapan pagi dengan alasan tidak sempat membuat sarapan.

"Alasannya tak ada waktu, karena anaknya sekolah jam 7 pagi lah, karena menyiapkan keperluan lain lama. Padahal, untuk membuat sarapan sehat, sebenarnya tidak butuh waktu lama, paling lima belas menit sudah selesai," katanya dalam acara yang sama.

Artis penyanyi Nola B3 yang hadir bersama putrinya, Naura mengatakan, dirinya kadang-kadang merasa pusing ketika menyiapkan sarapan untuk tiga anaknya. Pasalnya, masing-masing anaknya memiliki kebutuhan yang berbeda. Jadi, untuk mengantisipasi agar di pagi hari tidak terburu-buru, ia biasanya menyiapkan kebutuhan untuk sarapan di malam harinya.

"Antisipasinya ya di malam hari sudah kita siapkan, biar besok paginya tidak terburu-buru. Saya tidak mau sepele dengan sarapan," katanya.(snd)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini