Puluhan pelajar di Desa Banua Sibohou, Kecamatan Namohalu Esiwa, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara terpaksa bertaruh nyawa dengan berjalan diatas puing-puing jembatan bambu sepanjang tiga puluh meter untuk menyeberangi Sungai Mua, Selasa (12/1/16).
Puluhan tahun pelajar di desa ini harus melawan maut untuk menyeberangi sungai untuk pergi ke sekolah dikarenakan tidak adanya jalan alternatif lain.
Jembatan bambu di Sungai Mua merupakan akses satu-satunya penghubung di Desa Banua Sibohou, Kecamatan Namohalu Esiwa, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara.
Kondisi ini sangat membahayakan bagi puluhan pelajar saat menyusuri puing-puing bambu yang nyaris terputus, akan tetapi hal ini tak menyurutkan semangat mereka untuk mengejar cita-cita.
Rasa takut pun masih menghantui mereka karena diantara pelajar ini pernah terjatuh dari jembatan bambu ke sungai yang ketinggian sekitar lima belas meter.
Mereka memilih berjalan di puing jembatan bambu yang dibangun oleh warga sekitar. Meski dapat merenggut nyawa akibat tebing yang tinggi dan sungai yang begitu dalam, puluhan pelajar tetap nekat menyeberangi jembatan ini karena tak ada jalur lain.
Salah seorang pelajar, Seriusman Zega, mengatakan, para pelajar dan warga di Desa Banua Sibohou tiap hari harus berjuang melawan maut, betapa tidak, untuk menuju desa tetangga hanya jembatan bambu inilah yang paling dekat ditempuh.
Selain itu, lanjut dia, infranstruktur jalan pun tak ada dibangun. Puluhan pelajar di desa tersebut berjalan kaki menyusuri hutan, tebing dan lereng gunung yang cukup tinggi untuk mencapai ke sekolah mereka.
Pelajar dan warga berharap agar pemerintah daerah setempat segera membangun jalan dan jembatan bambu tersebut.
Bupati Nias Utara, Edward Zega mengatakan, Pemerintah Daerah Kabupaten Nias Utara akan segera melakukan survey dan berjanji membangun jalan dan jembatan tersebut.
"Kami akan bangun jalan dan jembatan tersebut dalam waktu dekat ini, namun kami terlebih dahulu akan melakukan survey sebelum membangun jembatan dan jalan dilokasi tersebut," ujarnya.(nias-1/hendra)
