Terkait Pesawat Garuda Indonesia Gagal Take Off Gara – Gara Serangga Lembing
Gagal take offnya pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 197 tujuan Jakarta di Bandara Kualanamu pada Selasa (5/1) sekira pukul 10.23 Wib disebabkan serangga lembing, ternyata sudah pernah terjadi sebelumnya.
Atas peristiwa ini, tidak ada pertanggungjawaban dari PT AP II sebagai pengelola Bandara Kualanamu. Sebelumnya diketahui, serangga itu masuk ke lubang angin yang berfungsi untuk memacu kecepatan pesawat yang terletak disisi kiri body pesawat.
Station manajer Garuda Indonesia di Bandara Kulanamu Illaludin Harahap menjelaskan jika sebelumnya hal ini sudah pernah terjadi namun tidak ada pertanggungjawaban dari PT AP II.
"Sebelumnya hal ini sudah pernah terjadi sebelumnya namun tidak ada pertanggungjawaban dari PT AP II ,” tegas Illaludin.
Gagal take offnya pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 197 tujuan Jakarta di Bandara Kualanamu pada Selasa (5/1) sekira pukul 10.23 Wib disebabkan serangga lembing, ternyata sudah pernah terjadi sebelumnya.
Atas peristiwa ini, tidak ada pertanggungjawaban dari PT AP II sebagai pengelola Bandara Kualanamu. Sebelumnya diketahui, serangga itu masuk ke lubang angin yang berfungsi untuk memacu kecepatan pesawat yang terletak disisi kiri body pesawat.
Station manajer Garuda Indonesia di Bandara Kulanamu Illaludin Harahap menjelaskan jika sebelumnya hal ini sudah pernah terjadi namun tidak ada pertanggungjawaban dari PT AP II.
"Sebelumnya hal ini sudah pernah terjadi sebelumnya namun tidak ada pertanggungjawaban dari PT AP II ,” tegas Illaludin.
Dirinya pun mengakui jika pihaknya sudah mengusulkan ke PT AP II disetiap rapat agar membersihkan serangga yang ada dilandasan pesawat ,” setiap rapat diusulkan agar serangga dilandasan pesawat dibersihkan. Kita harapkan kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” harapnya. Lanjut Illaludin jika pihaknya akan menyurati PT AP II sebagai pengelola Bandara Kualanamu terkait hal ini ,” kita akan menyurati PT AP II sebagai pengelola Bandara Kualanamu terkait hal ini ,” ujarnya.
Masih menurut Illaludin jika pesawat Garuda Indonesia yang gagal take off tersebut tidak menginap di parkir pesawat (apron) di Bandara Kualanamu melainkan pesawat dari Jakarta dan mau kembali terbang ke Jakarta,” pesawatnya tidak menginap diapron tapi dari Jakarta dan mau terbang lagi ke Jakarta ,” jelas Illaludin.
Sementara itu manajer humas Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto menegaskan jika pihaknya sudah melakukan pembersihan landasan pesawat dan apron sudah dilakukan sesuai SOP ,” pembersihan sudah dilakukan sesuai SOP , pada pagi hari dan secara berkala. Seharusnya sebelum melakukan penerbangan teknisi melakukan pengecekan ,” tegas Wisnu.
Dirinya pun menegaskan jika diperlukan kerjasama antara insan penerbangan ,” diperlukan kerjasama antara insan penerbangan , setiap pagi selalu dibersihkan landasan pesawat ,” jelasnya. (Walsa)
Masih menurut Illaludin jika pesawat Garuda Indonesia yang gagal take off tersebut tidak menginap di parkir pesawat (apron) di Bandara Kualanamu melainkan pesawat dari Jakarta dan mau kembali terbang ke Jakarta,” pesawatnya tidak menginap diapron tapi dari Jakarta dan mau terbang lagi ke Jakarta ,” jelas Illaludin.
Sementara itu manajer humas Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto menegaskan jika pihaknya sudah melakukan pembersihan landasan pesawat dan apron sudah dilakukan sesuai SOP ,” pembersihan sudah dilakukan sesuai SOP , pada pagi hari dan secara berkala. Seharusnya sebelum melakukan penerbangan teknisi melakukan pengecekan ,” tegas Wisnu.
Dirinya pun menegaskan jika diperlukan kerjasama antara insan penerbangan ,” diperlukan kerjasama antara insan penerbangan , setiap pagi selalu dibersihkan landasan pesawat ,” jelasnya. (Walsa)