Meski Fakum, Gafatar Terus Dipantau

Sebarkan:
xGafatar-595x279.jpg.pagespeed.ic.P4J1I6f1I2

Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang dinilai menyimpang dari akidah agama islam oleh beberapa pihak, dengan cepat berkembang biak dan terus melakukan merekrut beberapa orang untuk dijadikan sebagai anggota.

Di Kota Binjai, beberapa waktu lalu sempat mencuat kepermukaan satu keluarga mengikuti ajaran ini. Bahkan dengan merelakan setatus mereka sebagai Pegawai Negeri Sipil ditinggal. Juga dengan mengikuti ini, mereka rela menjual rumah mereka. Dan kasus hilangnya sekeluarga diduga ikut aliran Gafatar sudah dilaporkan ke Polresta Binjai.

Menyikapi masalah ini Kapoldasu Irjen Pol Drs Ngadino SH MM mengatakan, jika dari pantauan intelejen kepolisian. Sejauh ini Gafatar, sudah fakum. Pun begitu, pihak kepolisian masih terus melakukan pemantauan gerakan ini. " Kita masih terus melakukan pantauan walau dari laporan intelejen gerakan sudah fakum," terang Irjen Pol Drs Ngadino SH MM, Selasa (19/1/16).

Disinggung apakah gerakan ini ada katanya dengan terorisme, Jenderal Bintang Dua ini mengaku, sejauh ini aliran ini belum ada katanya dengan gerakan teror yang ada. Karena sejauh ini, gerakan Gafatar masih sebatas kegiatan sosial seperti donor darah dan kegiatan sosial lainya.

"Dari pantauan kita, belum ada gejolak mengarah ke teror. Meski beberapa pihak mengklaim gerakan ini dinilai tidak sesuai akidah islam," terang Kapoldasu, sembari mengaku kalau dari laporan ada beberapa keluarga kehilangan anggota keluarganya karena diduga mengikuti aliran ini termaksud di Kota Binjai.

Mengenai teror bom Sarina, Jakarta Pusat. Pihak Kepolisian Sumatra Utara, terus meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi kejadian hal sekecil mungkin yang berhubungan dengan terorisme. Untuk itu, dirinya mengajak seluruh masyarakat agar melaporkan setiap kegiatan yang mencurigakan disetiap daerah.

"Kita sekalu aparat kepolisian terus berusaha sebaik mungkin menjaga kondusifitas. Dengan cara membangun informasi dari masyarakat dengan membentuk babinsa disetiap daerah terpencil. Ini dilakukan guna menampung asfirasi dan memantau kegiatan yang dapat menganggu kondusifitas daerah itu," tegas Irjen Pol Ngadino.(hendra)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini