Keberadaan Bandara Kualanamu tidak sepenuhnya memberikan keuntungan bagi warga sekitar bandara Kualanamu khususnya rumahnya yang dekat dengan landasan pesawat. Pasalnya rumah warga yang ada disekitar kerap atap rumahnya rusak dihempas angin pesawat yang akan mendarat.
Seperti yang dialami oleh Wismo (50) warga Dusun VI Desa Pantai Labu Pekan Kecamatan Pantai Labu bapak beranak tiga yang sehari - hari bekerja sebagai tukang babat rumput. Saat ditemui dirumahnya pada Sabtu (10/10) sore , bapak beranak tiga ini menceritakan saat pesawat berukuran besar yang akan mendarat melintas dari atas rumah atap rumahnya yang terbuat dari daun rumbia dan seng itu langsung terbang ," pesawatnya berkuran besar seperti pesawat yang membawa jemaah haji , saat melintas diatas rumahku , atapnya lagsung berterbangan dihempas angin pesawat , rusak parahlan ," terangnya.
Masih menurut Wismo saat kejadian dirinya sedang membabat rumput , dirumahnya hanya ada ketiga anaknya masing - masing Sigit Rudianto (15) , Yunanik (9) dan Alika (5) ," saat kejadian aku sedang membabat rumput, ketiga anakku yang ada dirumah. Anak-anakku shoklah , kalau barang tidak ada yang rusak ," jelasnya seraya mengakui setiap pesawat melintas dari atas rumahnya getarannya selalu terasa ," lirihnya.
Amatan dilokasi, atap yang rusak akibat hempasan angin pesawat masih dibiarkan hanya seng yang berterbangan yang terlihat dikumpulkan disamping rumah panggung berdinding tepas milik Wismo. Warga sekitar yang penasaran pun terlihat mendatangi rumah Wismo untuk melihat langsung kondisi atap rumah yang rusak ," parah juga rusaknya , kasihan kalilah nanti malam bapak ini sama ketiga anaknya mau tidur dimana belum lagi kalau turun hujan ," cetus salah seorang warga. (Walsa)
