![]() |
| Foto: Suasana Pendistribusian BBM di SPBU 14.211.212 Serbelawan (mol/bay-mol) |
Pada keriuhan antrean sangat padat di SPBU 14.211.212, Jalan Merdeka, Kelurahan Serbelawan, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Kamis (4/12/2025) sekira pukul 15.00 WIB, seorang bapak pengendara sepeda motor Honda Vario, warga Sumber Sari, Dolok Batu Nanggar menyampaikan keluhannya kepada kru Metro Online.
"Saya sudah 2 jam lebih antre dari lepas Dzuhur, hanya mengisi pertalite 30 ribu untuk bahan bakar mengantar anak sekolah besok pagi. Sampai kapan begini, bisa stres lama-lama," ujar bapak ini mengeluhkan kesulitannya.
Bapak ini memberitahu setelah mengamati para pengantre. Ada seorang pria pengendara sepeda motor Yamaha Vixion (tangki besar) yang sebelumya berada di jarak 8 sepeda motor di depannya sudah mengisi pertalite, namun tidak lama setelah keluar dari SPBU, pria tersebut sudah ikut lagi antre di belakang.
"Bisa saja dia sudah berapa kali mengisi, ngumpulin minyak untuk di jual ketengan dengan harga mahal" ujarnya kesal seraya memberitahu istilah 'Minyak Suling', (setelah mengisi di SPBU kemudian di satu tempat BBM disedot pindah ke jeriken).
Sementara seorang pegawai SPBU satu-satunya di Serbelawan, ketika ditanya kru Metro Online, apakah ada pengantre yang aneh-aneh saat mengisi bahan bakar? Pegawai ini menjawab, "Kalau tangki modifikasi seperti kemarin tidak ada, Pak," jawabnya.
Namun pegawai ini menyebut, tadi ada security Merangir mengabarkan, di Jalan Perkebunan Karet milik PT BSRE tidak jauh dari SPBU, melihat mobil (antara Xenia atau Avanza_red) diduga sedang menyedot pindah BBM dari mobil ke jeriken.
Tangki Sepedamotor Modifikasi
Sebelumnya, Rabu (3/12/2025) siang seorang pemuda berjaket hoodie pengendara becak bermotor jenis bebek, pengakuannya Honda Supra, namun menggunakan tangki modifikasi jenis sepeda motor Suzuki Thunder nyaris berdebat dengan pegawai SPBU lantaran tidak diizinkan mengisi BBM.
Pemuda yang awalnya mengaku warga Pematangsiantar kemudian mendatangi personil Polsek Serbelawan yang sedang berjaga untuk minta membantunya keluar dari area SPBU.
"Minta tolonglah Pak. Sudah berjam-jam aku antre gak dikasih," ujarnya mengeluh. "Kenapa gak di kasih? tanya personil. "Tangki saya modifikasi Pak," jawabnya polos layaknya tidak mengetahui larangan modifikasi hingga mengundang tawa para pengantre.
Namun karena iba pegawai SPBU mengizinkan diisi namun hanya dua liter pertalite, Rp20.000.
Saat sepedamotornya diisi BBM, kru Metro Online bertanya lagi pada pemuda ini, ia mengaku sebagai warga Tebing Tinggi namun tidak mau menyebut namanya.
Warga sangat berharap agar pemerintah segera mengatasi kelangkaan BBM ini demi kenyamanan masyarakat terlebih para pelajar pengguna angkutan umum yang hendak berangkat sekolah di luar wilayah Serbelawan, mengalami kesulitan karena angkot selalu telat datang akibat antre BBM (bay/bay)

