Rayakan Natal Bersama WBP, Kalapas Labuhanruku Sampaikan Amanat Menyentuh Hati

Sebarkan:


Penyalaan lilin di acara natal bersama di Lapas Labuhanruku. (Foto: dok_lapas/mol)

BATUBARA |
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Labuhanruku menggelar perayaan Natal, Sabtu (13/12/2025). Kegiatan yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh ratusan pegawai dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang beragama Kristen..

Perayaan yang dipusatkan di lapangan Lapas Labuhanruku ini menjadi wujud nyata pemenuhan hak dasar beribadah bagi WBP, sekaligus momentum untuk memperkuat toleransi dan suasana humanis di lingkungan Pemasyarakatan. Sejak siang, seluruh peserta mengikuti rangkaian kegiatan dengan tertib dan khusyuk.

Kegiatan dihadiri langsung oleh Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Labuhanruku, Soetopo Berutu, para pejabat struktural, tamu undangan, dan perwakilan WBP.

Rangkaian acara diawali dengan Prosesi Penyalaan Lilin, simbol terang, harapan, dan kasih, yang dinyalakan secara simbolis oleh Kalapas Labuhanruku, perwakilan Pendeta, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Lapas, dan perwakilan WBP.

Dalam Ibadah Natal, Pendeta mengajak seluruh WBP untuk merefleksikan makna kelahiran Kristus sebagai momentum kelahiran harapan baru, kasih yang tulus, serta pembaruan hidup menuju pribadi yang lebih baik.

Pada puncak acara, Kalapas Labuhanruku, Soetopo Berutu, menyampaikan amanat yang sangat menyentuh hati. Dia menegaskan perayaan Natal di dalam lapas bukan sekadar seremonial, melainkan bagian esensial dari pembinaan.

 "Saudara-saudara WBP yang saya cintai. Hari ini, di balik jeruji ini, kita merayakan harapan yang tak pernah padam. Natal bukan hanya tentang merayakan masa lalu, tetapi tentang keyakinan bahwa masa depan yang lebih baik selalu mungkin terjadi," ujar Soetopo.


Dia menegaskan, jangan pernah merasa sendiri. Lapas ini adalah tempat pembinaan, tempat untuk menemukan kembali jati diri yang mungkin sempat hilang. Jadikan nilai-nilai Natal—kesabaran, kasih, dan pengorbanan—sebagai kompas hidup. 

"Jika hari ini kita jatuh, esok kita bangun dengan semangat yang baru. Kami, petugas Lapas, berkomitmen untuk menjadi tangan yang membimbing, bukan sekadar penjaga. Pintu harapan itu selalu terbuka bagi mereka yang sungguh-sungguh ingin berubah," tegas Kalapas, menggugah suasana.

Soetopo juga menekankan, Lapas berkomitmen untuk terus memberikan ruang ibadah yang layak sesuai dengan keyakinan masing-masing WBP, sebagai bagian dari pelayanan Pemasyarakatan yang berkeadilan dan bermartabat.

Melalui Natal Bersama ini, Lapas Labuhanruku berharap terjalin hubungan yang semakin harmonis dan humanis antara petugas dan WBP, menciptakan suasana Lapas yang aman, damai, dan penuh harapan.(Ds/js)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini