 |
| Kondisi pascabanjir dan tanah longsor di Sumut. (mol/igyania96) |
MEDAN | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara kembali mengupdate perkembangan jumlah korban banjir dan longsor di sejumlah wilayah. Data, Minggu sore (14/12/2025) total korban meninggal dunia mencapai 355 orang.
Sedangkan 84 orang dilaporkan hilang, luka 2.285 orang dan 30.266 warga mengungsi.
Data ini menunjukkan jumlah korban meninggal dunia bertambah delapan orang.
Data sebelumnya, korban jiwa sebanyak 347 orang meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor dan 91 lainnya dilaporkan hilang.
Lokasi terparah masih berada di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng). Tercatat 122 orang meninggal 50 orang dilaporkan hilang dan 26 orang luka-luka.
Selanjutnya, di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) 86 orang meninggal dunia, 30 orang hilang dan 2.189 mengalami luka-luka.
Sedangkan di Kota Sibolga, korban meninggal sebanyak 54 orang, hilang satu orang dan luka-luka mencapai 61 orang).
 |
| Gubernur Sumut Bobby Nasution bersama rombongan memantau wilayah terdampak bencana dan pengiriman logistik menggunakan heli. (dok.mol) |
13 Kabupaten/Kota
Tim Pencarian dan Pertolongan atau Search And Rescue (SAR) gabungan masih terus melakukan pencarian korban yang masih hilang di 13 kabupaten/kota di Sumut terdampak bencana yakni Kabupaten Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Mandailing Natal, Langkat, Deliserdang, Nias, Serdangbedagai, Asahan, Batubara, Nias Utara dan Nias Selatan.
Tolat Kerugian Rp9,9 T
Pekan lalu, Gubernur Sumut Bobby Nasution mengatakan, musibah yang terjadi pada Senin (24/11/2025) menyebabkan kerusakan berbagai sektor termasuk infrastruktur, pertanian dan pendidikan dengan total kerugian mencapai Rp9,98 triliun.
Selain itu, untuk menindaklanjuti penanganan musibah ini, Bobby memperpanjang masa tanggap darurat yang sebelumnya mulai 27 November 2025 hingga 10 Desember 2025 kini diperpanjang hingga 14 hari atau sampai 24 Desember 2025. (RobS/RS)
