![]() |
| Ketua Panitia Natal Oikumene Kota Tebingtinggi tahun 2025, Mulianseng Saragih (Kanan). (Mol/Ist) |
Mulianseng menegaskan, Wali Kota justru memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Natal Oikumene yang dijadwalkan pada 14 Desember 2025 mendatang.
Menurutnya, rapat pembentukan panitia dilaksanakan secara terbuka di ruang Mawar Lantai 3 Balai Kota dan dihadiri berbagai pendeta dan perwakilan gereja, termasuk HKBP, GPI, GKPA, GBKP, GKII, GKPI, GMI, dan BAMAGNAS.
"Kami mengimbau agar seluruh umat Nasrani bersatu mewujudkan kedamaian dan tidak terprovokasi isu yang dapat menimbulkan perpecahan," ujar Mulianseng saat dikonfirmasi, Rabu (5/11/2025).
Sebelumnya, Sekretaris Komisi 3 DPRD Tebingtinggi Ogamota Hulu mengaku menyesalkan tidak dilibatkannya semua lembaga umat Kristiani dalam pembentukan Panitia Natal Oikumene.
Hal itu dikatakan Ogamota saat Komisi 3 DPRD Tebingtinggi melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Kabag Kesra Sekretariat Pemko Tebingtinggi, Senin (3/11/2025).
"BKAG, BAMAGNAS, PWKI, GAMKI, LPPD harus duduk bersama membentuk kepanitiaan Natal Oikumene Kota Tebingtinggi, jangan hanya dari salah satu lembaga umat Kristiani," ucap Ogamota.
"Pembentukan Panitia Natal Oikumene tahun 2025 ini, jangan jadi ajang Wali Kota Tebingtinggi untuk mengkotak-kotakkan umat Kristiani," sambungnya.
Dalam rapat tersebut, terungkap realisasi anggaran Kesra sudah mencapai 68,31% atau berkisar Rp 5 miliar dari total anggaran Kesra Rp 8 miliar yang diplot untuk kegiatan sosial, dan keagamaan.
"Sudah mencapai 68,31% serapan anggaran dan selebihnya masih dalam proses pelaksanaan, termasuk MTQ dan Natal Oikumeme dan ASN," ujar Kabag Kesra Azanul Akbar Lubis saat memaparkan anggaran yang tersedia.
Terkait masalah pembentukan Panitia Natal Oikumene, Azanul mengaku pihaknya hanya menerima hasil rapat yang digelar Kadis Ketahanan Pangan Iboy Hutapea.
"Siapa saja yang diundang saya tidak tahu dan rapat tersebut dipimpin Kadis Ketahanan Pangan Iboy Hutapea," katanya.
Terpisah, seorang warga Kristiani Kota Tebingtinggi bermarga Hutauruk menilai pernyataan yang dilontarkan Ogamota dapat berpotensi menimbulkan gesekan antar lembaga keagamaan.
"Ini harus segera dilakukan klarifikasi bersama dan komunikasi terbuka. Klarifikasi dari Ketua Panitia Oikumene menunjukkan adanya niat baik dan upaya rekonsiliasi, serta dukungan penuh dari Wali Kota untuk kegiatan keagamaan lintas denominasi," ujar Hutauruk yang meminta agar namanya tidak disebutkan.
Dia menilai perlunya pertemuan bersama antar seluruh lembaga keagamaan Kristiani untuk menyamakan persepsi dan menegaskan semangat kebersamaan agar memastikan kegiatan Natal Oikumene nantinya dapat berjalan aman dan inklusif.
"Saya mengimbau kepada seluruh pihak agar menahan diri dari pernyataan publik yang berpotensi memunculkan kesalahpahaman antar sesama umat Kristiani," katanya. (Sdy/Sdy)

