![]() |
| Jonson David Sibarani (kiri), Uya Kuya (kanan). (mol/screenshotYouTube) |
By: JONSON DAVID SIBARANI, S.H., M.H.
Aku bersaksi, Uya
Kuya itu orang baik. Dia sosok yang dibutuhkan di negeri yang dikuasai para mafia
ini. Bukan satu dua orang yang sudah ditolongnya tanpa pamrih. Bahkan ada satu
kampung terpencil dan sempat terisolir di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera
Utara yang akhirnya mengalami kemerdekaan berkat bantuannya. Yah, rakyat di Desa
Besilam Bukit Lembasa itu kini sudah terbebas dari ’penjajahan’. Tidak ada lagi
ketakutan di sana, mereka bahkan sedang membangun kemakmuran yang selama ini
terjarah.
Silahkan Tonton Podcastnya>>>Otak Pelaku Penembakan Mantan Anggota DPRD Langkat Ternyata Orang Berkuasa di Langkat
Uya Kuya juga turut berperan dalam membongkar aktor intelektual penyiraman air keras terhadap eks penyidik KPK Novel Baswedan, juga menguak banyak hal di balik perkara Sambo, serta banyak deretan kasus lainnya yang kontroversial yang melibatkan para mafia dan aparat nakal.
Apa kepentingan
pribadi Uya Kuya sampai mau melibatkan diri terhadap kasus-kasus yang berbahaya
itu? Hanya Uya Kuya dan Tuhannya yang tahu dengan pasti. Tetapi yang jelas dia sudah
berbuat jauh sebelum jadi Anggota DPR RI. Atau ada yang berfikir itu hanya
untuk mencari suara menuju Senayan? Woi... Sumatera Utara itu bukan Dapilnya,
tapi sudah banyak yang ditolongnya meski dia tidak kenal sama orangnya.
Termasuk peduli terhadap kasus yang ditangani Kantor Hukum Metro, yakni perkara
kontroversial Sherly dan Yanty yang hingga saat ini masih terus berjuang
mencari keadilan.
Tonton Podcastnya
>>> Istri & Kakaknya Dianiaya Suami di Medan, Korban Dipenjara,
Pelaku Bebas
Atau ada yang berfikir Podcast itu untuk monetisasi? Yah Tuhan… Uya Kuya itu sudah kaya dari sejak masih jadi selebritis dan sekaligus sebagai produser dalam puluhan acara entertainment. Dia gak butuh monetisasi.
Nggak Percaya? Tonton tayangan yang dipublish 5 tahun silam ini>> KAYA RAYA, UYA KUYA SIAP BELI RUMAH DI KAWASAN ELIT AMERIKA
Kenapa aku mau
bersaksi soal Uya Kuya? Karena memang dia baik, peduli terhadap sesama,
keras dan lantang terhadap mafia dan aparat nakal. Itu nilai paling utama yang
muncul dari pria bernama asli Surya Utama ini. Sosok seperti itu yang kita
butuhkan di negeri yang dipenuhi para bajingan berdasi dan mafia ini.
Kami dari Kantor
Hukum Metro sudah berkali-kali menyurati para anggota DPR RI di gedung Senayan
dari berbagai perkara yang kontroversial dari Sumatera Utara dan melibatkan
mafia hukum dan aparat nakal, mulai dari Polisi, Jaksa, bahkan Hakim, tapi adakah
yang berbalas? Adakah yang berproses? NIHIL. Semua cuma lips service,
manis di bibir.
Adakah para
Anggota DPR RI itu menggubris? Menjawab Chatingan WhatsApp saja pun TIDAK.
Padahal kalau nanti sudah mau dekat-dekat pemilihan legislatif, mereka akan
menjelma jadi pengemis, ada yang berubah menjadi seperti malaikat penolong, sebagian
lagi tiba-tiba murah senyum dan seolah bermurah hati.
Bagaimana dengan Uya Kuya? Aku tadinya tak kenal dia. Tapi dia mencari nomorku lewat Timnya
yang handal, Bang Adre Sipayung dan kawan-kawan. Mereka tahu aku sedang menangani
perkara yang sangat kontroversial dan tak masuk akal, sampai akhirnya aku dan
keluarga korban diundang ke Podcastnya yang bermarkas di salah satu Apartemen elit
Jakarta. Yah, dia yang baru 1 tahun duduk di kursi empuk DPR RI itu tetap mau
lantang menyuarakan kebenaran, membantuku mengungkap praktek pemutarbalikan
fakta perkara.
Jadi soal Uya
Kuya itu orang baik, bukan kunilai dari kata-kata orang lain saja. Bukan hanya
dari perkara kontroversial yang meneteskan air mata dan darah dari beberapa kasus
yang ditangani rekan-rekanku sesama advokat. Tapi juga dari kasus yang kutangani sendiri.
Dia membantu tanpa pandang bulu. Aku jadi salut sama Uya Kuya. Dia yang ketika
itu belum jadi Anggota DPR RI saja sudah banyak berbuat untuk orang banyak,
ternyata setelah duduk di Senayan dia makin dahsyat lagi membela kaum yang
terzolimi.
Karena itulah, Aku
tak habis fikir atas bully dan fitnah yang dilakukan terhadapnya yang berujung penjarahan
massa di rumah mertuanya di Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (30/8/2025) malam
lalu. Jangan-jangan ada aktor intelektual yang sengaja menargetkan Uya Kuya,
mungkin karena dia cukup lantang menyuarakan keadilan dan kebenaran, fikirku!
Soalnya, sebelum
terjadi penjarahan massa, sudah banyak beredar di media sosial seolah-olah Uya
Kuya membuat video joget-joget soal gaji Rp3 juta. “Ada video-video saya
joget-joget ada tulisan gaji Rp 3 juta, itu bukan buatan saya. Segala macam itu
yang menggiring, memanas-manasi,” kata Uya yang aku kutip dari Kompas.com.
Penjarahan ini pasti
terorganisir. Tidak mungkin tanpa ada aktor di baliknya. Bahkan mungkin sudah disusupi
sejak dari dentuman musik di Sidang Tahunan MPR Tahun 2025 dalam rangka HUT RI
ke-80 yang lalu. Siapa yang menyusun acara? Siapa yang membuat ide menghadirkan
musik riang di agenda sakral itu? Siapa yang merekam dan menyorot goyangan
artis berhati mulia ini? Adakah yang terganggu dengan pesan chat dan panggilan telefonnya
ketika berusaha membongkar perkara-perkara yang viral itu? ENTAHLAH!
Tapi yang pasti, Uya Kuya orang baik. Buktinya lagi? Kemarin,
seorang ibu yang sempat ditetapkan sebagai tersangka penjarahan hartanya, langsung
dimaafkannya dan dimohonkannya untuk dilepaskan dari jerat hukum lewat restorative
justice. Dia tidak dendam,
dia maafkan para pelaku. Tetapi untuk mengungkap aktor di balik semua ini,
sudah sepatutnya Polri bekerja keras.
TETAPLAH JADI ORANG BAIK, MAS UYA KUYA!
KAMI MASIH
MEMBUTUHKANMU, MENYUARAKAN KEADILAN DI NEGERI INI!

