Wakil Walikota Binjai Beri Peringatan Terkait Intimidasi Terhadap Kepala SMP

Sebarkan:
Teks foto: Wakil Walikota Binjai, Hasanul Jihadi saat diwawancarai wartawan usai jadi pembina upacara di SMPN 14 Binjai (4/8/2025) (Foto: MOL/Ismail Lubis)


BINJAI | Wakil Walikota Binjai, Hasanul Jihadi angkat bicara mengenai adanya dugaan intimidasi yang dilakukan petinggi dinas di Kota Binjai ke beberapa Kepala Sekolah Menengah Tingkat Pertama (Kepsek SMP).

Hasanul Jihadi mengatakan agar seluruh Kepsek yang mendapat intimidasi dengan mengatasnamakan Pemerintah Kota Binjai segera melaporkan kepada dirinya.

"Apakah ada Kepsek yang diintimidasi oleh beberapa petinggi di dinas yang ada di Pemerintahan Kota Binjai? Kalau ada, segera laporkan ke kami," kata Hasanul Jihadi yang akrab disapa Jiji usai menjadi pembina upacara di SMPN 14 Binjai, Jalan Petai, Jati Utomo, Kecamatan Binjai Utara, pada Senin (4/8/2025).

Jiji meminta agar seluruh Kepsek jangan takut jika ada oknum yang coba menakuti dan memberikan tekanan agar mengikuti perintahnya.

"Jadi untuk para Kepsek, tidak usah takut. Intinya, segera laporkan ke kami, biar kita tahu untuk mengambil langkah selanjutnya," beber Jiji.

Jiji juga menyinggung terkait program (kebijakan) lima hari sekolah yang telah dikeluarkan oleh kementerian dan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution.

Jiji mengaku kalau Kota Binjai sangat siap untuk menerima program sekolah lima hari. Sebab, kata dia, sekolah lima hari itu sangat baik, karena akan terjadi bonding antara anak dan orang tua.

"Karena ini selaras dengan program Pak Menteri dalam sistem dimensi profil lulus. Jadi anak didik kita itu harus dapat mengolah hati, mengolah rasa dan mengolah pikir hingga adanya kreativitas dalam dimensi pikir anak-anak," terang Jiji.

Dalam mencapai dimensi profil lulus ini, lanjut Jiji, salah satu indikatornya harus ada bonding antara anak dan orang tua. 

"Kami Pemerintah Kota Binjai, seperti yang disampaikan Walikota Binjai, Amir Hamzah, sangat menerima program tersebut. Namun kenapa ada beberapa pihak yang menyatakan tidak siap, harusnya ketika pimpinan siap, anak buah atau bawahan harus jauh lebih siap," tegasnya.(Ml/Ism) 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini