![]() |
| Salah saorang warga saat menyampaikan keluh kesah di lingkungannya kepada Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas. (MOL/Izal) |
Suasana penuh keakraban dan kekeluargaan begitu terasa pada pertemuan ini, terutama saat warga menyampaikan keluhannya.
Tidak hanya mendengarkan saran, Rico Waas yang hadir bersama Anggota DPRD Medan M Afri Rizki Lubis dan Binsar Simarmata juga menyikapi keluhan warga secara langsung.
Di antaranya persoalan infrastruktur seperti banjir, pengaspalan jalan dan lampu jalan yang mati. Selain itu keresahan warga terkait Narkoba dan Kamtibmas juga di tanggapi Rico Waas secara bijak.
Menurut salah seorang warga, Safrin, parit di lingkungannya tidak ada tembus ke parit besar sehingga jika air hujan turun dan parit penuh dan tidak dapat menampung sehingga meluap masuk ke halaman bahkan dalam rumah. Selain itu ada juga pinggiran parit yang tanahnya mulai tergerus.
"Lampu penerangan jalan disini (Jalan Raharja) juga banyak yang mati, jadi kurang terang pak Wali. Selain itu saya bermohon jalan gang tempat saya tinggal belum pernah di cor, gang lainnya sudah. Terima kasih pak Wali sudah mendengarkan keluhan kami", ucapnya.
Warga lainnya, Surtiyem, juga menyampaikan keluhannya terkait jalan gang di lingkungan belum dicor ataupun diaspal, padahal waktu Musrenbang sudah pernah diajukan namun sampai tahun ini belum terealisasi.
Keluhan warga tersebut, langsung ditanggapi Rico Waas. Untuk masalah saluran parit, akan ditinjau Dinas SDABMBK. Karena ada lokasi saluran parit yang berada di jalan milik nasional, nantinya dikoordinasikan ke Balai.
"Lampu penerangan hari ini akan dikerjakan langsung Dinas Perhubungan. Sedangkan jalan di gang, sudah masuk dalam daftar pengerjaan, tinggal dikerjakan saja. Mudahan - mudahan tahun ini dikerjakan, mohon bersabar", kata Rico Waas.
Selanjutnya Saimin, menyampaikan keluhannya terkait penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan bahan adiktif berbahaya lainnya (narkoba).
Keluhan lainnya yakni terkait kamtibmas dengan adanya kafe kerap menyalakan musik yang keras sehingga mengganggu aktivitas warga bahkan juga kampus yang ada di balik dindingnya.
"Kami sudah resah dengan permasalahan narkoba. Bantu kami pak Wali, kami juga siap mendukung dengan mengerahkan warga lainnya agar lingkungan ini bebas dari narkoba," ucap Saimin.
Hal senada juga disampaikan Asnah. Dirinya dan warga lainnya sudah resah dengan maraknya peredaran narkoba di sekitar lingkungannya. Selain itu, Asnah juga menanyakan terkait apakah ada kenaikan Pajak Bumi Bangunan (PBB) di Kota Medan.
“Di sini ada rumah penduduk yang dijadikan tempat transaksi dan pemakaian narkoba, bahkan ada paket dijual seharga Rp20 ribu. Anak-anak banyak yang menjadi korban kejahatan narkoba.
Kami sangat resah dengan kondisi ini. Mohon pak wali dapat segera diberantas sebab sangat memprihatinkan” ungkapnya.
Koordinasi
Menyikapi keluhan warga, Wali Kota Rico Waas menegaskan, Pemko Medan akan segera berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk menindak tegas adanya peredaran narkoba di wilayah tersebut.
"Di sini ada pak Kapolsek, mudah-mudahan permasalahan narkoba dapat segera teratasi. Nantinya Camat dan Lurah juga akan ikut memantau dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian," jelasnya.
Terkait kenaikan PBB, Rico Waas menegaskan masa kepemimpinannya, belum ada menaikkan tarif PBB. Namun Uang PBB adalah uang masyarakat yang kembali lagi untuk masyarakat, dalam bentuk perbaikan jalan dan pembangunan kota.
Selanjutnya Rico Waas juga menyampaikan program Pemko Medan yakni tebus ijazah bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Program ini merupakan bentuk kepedulian bagi generasi Kota Medan untuk melanjutkan pendidikannya.
Turut hadir mendampingi Rico Waas, Kadisdukcapil Baginda P, Kadis Sosial Khoiruddin Rangkuti, Kadis Koperasi dan UKM Benny Iskandar Nasution,Kepala Bapenda M Agha Novrian, Kadispora Tengku Chairuniza.
Kemudian Kadis Ketapang Gelora Kurnia Putra Ginting, Kadis Lingkungan Hidup Melvi Marlabayana, Kadis Perhubungan Erwin Saleh, Kabag Tapem Adrew Fransiska Ayu, Camat Medan Selayang M Husnul Hafis. (ROBS)

