DELISERDANG | Masyarakat mulai mempertanyakan peran Majelis Ulama Indonesia dan para tokoh agama yang membiarkan makin maraknya aksi pornografi di media sosial yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat saat ini. 
Foto : Ilustrasi ( MOL/ net)
Tampilan yang mempertontonkan aksi pornografi merusak akhlak dibiarkan tak menjadi perhatian Pemerintah. Begitu juga alim ulama serta tokoh tokoh agama.
" MUI maupun tokoh agama saat ini lebih fokus pada kepentingan politik,jabatan, uang dan popularitas sendiri. Mereka tak peduli bagaimana media sosial seperti reels, tiktok, Facebook dan lainnya itu sudah merusak moral masyarakat terutama anak anak saat ini. Mestinya mereka punya sikap bagaimana mendesak pemerintah untuk menghapus situs situ itu," ucap Halimah Ibu Rumah Tangga Warga Deli Serdang. Selasa,5/8/2025.
Halimah yang berprofesi sebagai seorang guru menambahkan, bagaimana perbedaan jaman sudah melewati batas moral bangsa Indonesia saat ini. Tekhnologi bukan hanya membawa dampak positif namun dampak negatif yang dapat merubah karakter manusia, sifat manusia dan kecendrungan meniru menjadi bahaya yang menjadi kenyataan saat ini.
" Tugas pemerintah membatasi itu, bagaimana tekhnologi internet menmpilkan hal hal positif bukan digunakan menjadi perusak generasi dan akhlak masyarakat," pungkasnya. ( GN)
