Kabupaten Serdangbedagai Tidak Masuk Kategori KLB Kasus Campak

Sebarkan:

Kadis Kominfo Serdangbedagai Ingan Malem Tarigan saat memberikan keterangan, Jumat, (29/8/2025).(mol/halasan r)
SERDANGBEDAGAI | Pemerintah Kabupaten Serdangbedagai memastikan wilayahnya tidak termasuk dalam daftar daerah yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) campak tahun 2025. Penegasan ini disampaikan menyusul adanya laporan secara nasional yang mencatat 46 wilayah KLB, termasuk peningkatan di Sumatera Utara.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Ingan Tarigan, Jumat (29/8/2025), mengatakan Serdangbedagai tidak KLB Campak. Ia menyebutkan sepanjang tahun 2025 hanya ditemukan 9 pasien positif campak di 20 kecamatan.

Kasus tersebut tersebar di Kecamatan Sei Rampah (2 kasus), Kotarih (3 kasus), Perbaungan (1 kasus), Tanjung Beringin (2 kasus), dan Tebing Tinggi (1 kasus). Jadi jumlah kasus relatif rendah, capaian imunisasi campak masih menjadi perhatian.

Berikut data Dinas Kesehatan yakni:
- Tahun 2024: Imunisasi campak 9 bulan mencapai 93,5% dan 18 bulan sebesar 85,3%.
-Tahun 2025 (Januari–Juli): Imunisasi campak 9 bulan hanya 45,7% dan 18 bulan 42,4%.


Rincian capaian per puskesmas di periode Januari–Juli 2025 adalah:
- 9 bulan: Sei Rampah 60%, Kotarih 31,9%, Perbaungan 40,8%, Tanjung Beringin 30,3%, Naga Kesiangan 30%.

- 18 bulan: Sei Rampah 59%, Kotarih 25%, Perbaungan 39%, Tanjung Beringin 25%, Naga Kesiangan 30%.

Lanjutnya, pasien campak umumnya datang dengan gejala demam tinggi, batuk, pilek, mata merah berair, serta ruam di tubuh. Penanganan dilakukan melalui surveilans, isolasi mandiri di rumah, pengambilan sampel darah, hingga pemberian obat berupa Vitamin A, Paracetamol, Amoxicillin, Ambroxol, dan Cetirizine.

“Sebagian pasien tidak lengkap mendapat imunisasi, ada yang hanya sekali vaksin saat usia 9 bulan. Bahkan ada yang tertular dari kakaknya,” kata Ingan.

Sebagai langkah pencegahan, petugas kesehatan juga gencar melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar menjaga pola hidup bersih, rajin mencuci tangan dengan sabun, serta menggunakan hand sanitizer bila diperlukan.

Ingan menegaskan, meski ada beberapa kasus, kondisi pasien kini sudah membaik. Pemerintah daerah tetap meningkatkan kewaspadaan agar campak tidak berkembang menjadi KLB di Kabupaten Serdangbedagai.

“Fokus kita adalah memperkuat imunisasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan,” ungkapnya.(HR/HR).




Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini