DELISERDANG|Bupati Asriludin Tambunan diduga sengaja menimbulkan gesekan di DPRD Deli Serdang dengan menciptakan dua kubu. Hal itu juga dilihat dari pengangkatan dan pemberhentian pejabat di lingkungan Sekertariat DPRD Deli Serdang. Pembahasan RPJMD yang tidak melibatkan DPRD dan Pembahasan LKPD dan KUA-PPAS tanpa melibatkan Pimpinan DPRD Deli Serdang.Kursi Pimpinan DPRD diduduki paksa Anggota
Hal ini menimbulkan keprihatinan masyarakat dan Elemen Masyarakat. Salah satunya Syahrul Tanjung tokoh Masyarakat Sumatera Utara. Syahrul yang merupakan Warga Kecamatan Percut Sei Tuan ini mengungkapkan kalau kisruh dan karut marut masalah yang muncul dan meresahkan masyarakat Deli Serdang ini dimulai oleh Bupati Deli Serdang Asriludin Tambunan.
Mengapa demikian, sejak kepemimpinannya dimulai terjadi perubahan sistem pemerintahan yang otoliter dan beraroma dendam politik pasca pilkada. Dimulai dengan hengkangnya sejumlah pejabat dari eselon II hingga Camat. Lalu pencopotan pejabat eselon dua hingga tingkat pegawai biasa disejumlah OPD. Bahkan pegawai honor juga diobral abrik.
Lalu muncul tentang pemecatan Kepala Desa Paluh Kurau dengan alasan yang kontroversial dan saat ini masih bergulir di PTUN Medan. Penertiban Bilboard dan reklame tak berizin tapi masih tebang pilih. Ada yang dieksekusi ada yang tidak.
Bupati Asriludin Tambunan juga memiliki kebijakan dan keputusan yang pimplan seolah dipengaruhi oleh orang tak bertanggung jawab yang sengaja membuat kegaduhan.
Terbukti dengan mengangkat Kabag Hukum dan Umum Awal Kurniawan di Sekertariat DPRD Deli Serdang. Padahal yang bersangkutan sudah pernah dicopot dan dimutasikan ke BPBD karena keinginan Anggota DPRD Deli Serdang. Menarik para Anggota Dewan yang mendukungnya untuk melawan sejumlah Anggota Dewan yang menentang keinginannya. Ada juga Pemberhentian Sekertaris Dewan ( Sekwan) Binsar Sitanggang dan mengangkat Pelaksana Sekwan Iwan Salewa. Namun pada 16 Juni kemarin Binsar Sitanggang diangkat kembali jadi sekwan tapi anehnya pada Paripurna DPRD 23/6 semalam Sekwan DPRD masih pelaksana Iwan Salewa dan ini tak ada pemberitahuan pada pimpinan DPRD. Kebijakan Bupati dianggap rancu.
" Itu terbukti juga dengan keributan pada saat paripurna kemarin. Tak pernah terjadi dalam sejarah kursi pimpinan diduduki paksa anggota DPRD. Dimana etikanya kenapa bisa terjadi perpecahan tentu ini ada biang keroknya, siapa lagi kalau bukan yang bersangkutan," jelas Tanjung. Selasa,24/6/2025 .
Tanjung Menambahkan, dengan peperangan antara Anggota DPRD dengan Bupati Deli Serdang tentunya berdampak pada masyarakat dan pemerintahan yang berjalan saat ini. Dimana hingga lebih dari 100 hari kepemimpinan Asriludin Tambunan sejengkal jalan dibangun atau diperbaiki belum ada.
Kerusakan parah jalan jalan utama masyarakat hingga kini masih belum ada kejelasan untuk direalisasikan pembangunannya masih sekedar janji janji manis akan diperbaiki.
" Belum ada nampak hasil kerja 100 hari itu, hanya sekedar jalan jalan sama sini tinjau sana sini, tapi jalan dibangun atau diperbaiki itu belum ada sejengkal pun aspal. Padahal rakyat Deli Serdang ini sudah teriak teriak mengelu elukan bupati baru. Kesehatan gratis itu juga prakteknya banyak kualifikasi dan realisasi tak juga seperti janji kampanye," ucap Tanjung.
Tanjung berharap sebagai masyarakat Kabupaten Deli Serdang meminta Bupati Deli Serdang Asriludin Tambunan berhentilah menciptakan kekisruhan dan fokus pada pekerjaan sesuai program yang diucapkan saat Pilkada kemaren.
" Sudahlah hentikan kekisruhan di Deli Serdang ini dengan kebijakan dan egoisme. Peperangan dengan Anggota DPRD akan menghambat program kerja kedepan," pungkasnya. (GN)