LANGKAT | Proyek pembangunan jalan rabat beton sepanjang sekitar 150 meter dengan lebar 3 meter di Dusun-8 Sei. Sirah, Desa Bukit Selamat, Kecamatan Besitang, dengan sumber anggaran dari Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2025 mangkrak.
Mangkraknya pembangunan proyek infrastruktur jalan di dusun itu karena distribusi bahan bangunan terhenti dan gaji para pekerja atau HOK (harian orang kerja) belum dibayar oleh pihak yang berkompeten di desa tersebut.
Akibat mangkraknya jalan rabat beton tersebut mengakibatkan para petani terpaksa mencari jalan alternatif untuk mengangkut keluar hasil produksi pertanian seperti tandan buah sawit (TBS), dan hasil produksi pertanian lainnya.
Proyek diduga mangkrak akibat dana pembangunan yang disetorkan pihak desa ke salah satu panglong sudah minim sehingga distribusi bahan bangunan terhenti, ujar sumber Metro Online, Kamis (24/04/2025).
Lebih lanjut sumber, dana yang ditransfer pihak desa ke pemilik panglong sekira Rp 94 juta. Kemudian pihak desa meminta pihak panglong untuk mentransfer kembali uang sebesar Rp 50 juta ke nomor rekening pihak berkompeten di Desa Bukit Selamat, ujarnya.
Menindaklanjuti informasi dari sumber, wartawan coba meminta klarifikasi/konfirmasi ke pemilik panglong di Besitang berinisial Iq, Jumat (25/04/2025). Dan ia pun membenarkan pihaknya menerima transfer uang dari pihak desa untuk mensuplai bahan bangunan di Dusun Sisirah, Desa Bukit Selamat.
"Bagaimana mau mendistribusikan bahan bangunan sesuai kebutuhan, sementara uang sebesar Rp 50 juta diminta supaya saya transfer balik ke pihak berkompeten di Desa Bukit Selamat," ujarnya.
Sebelumnya, Kamis (24/04/2025), salah seorang dari pelaksana proyek pembangunan rabat beton yang berinisial M, saat dihubungi, dia meminta wartawan untuk bertemu dan memberi keterangan di Kantor Desa Bukit Selamat, namun ketika beberapa wartawan menyambangi kantor desa, Jumat (25/04/2025), tak seorang pun perangkat desa, termasuk oknum Kepala Desa Bukit Selamat yang ditemui.
Menurut salah seorang ibu yang ditemui di kantor desa, ia mengatakan semua perangkat desa lagi keluar ada urusan. Sementara oknum Kades, kata dia belum masuk kantor, ucapnya.
Pantauan langsung Metro Online, Kamis (24/04/2025) di lapangan, proyek yang mangkrak diperkirakan sepanjang 150 meter. Dan menurut warga setempat, kegiatan pekerjaan rabat beton sudah berhenti sejak Minggu (20/04/2025).
Menurut warga, memang masih ada bahan pasir dan sekira 10 sak semen, tapi itu jauh dari kata cukup untuk menyelesaikan proyek tersebut, gaji para pekerja pun belum dibayar, ucap warga dengan nada kesal.(ls/lkt1)