Masyarakat Minta Penegak Hukum Periksa Pengelola Proyek Dana Desa Mangkrak Di Desa Bukit Selamat

Sebarkan:

 



LANGKAT | Diminta Aparat Penegak Hukum (APH) untuk menyelidiki proyek pembangunan jalan rabat beton sepanjang sekitar 150 meter dengan lebar 3 meter dengan sumber dana desa (DD) T.A 2025 mangkrak  di Dusun-8 Sei. Sirah, Desa Bukit Selamat, Kecamatan Besitang, Langkat.


Pembangunan proyek infrastruktur jalan di dusun itu diduga mangkrak karena distribusi bahan bangunan terhenti, juga gaji para pekerja atau HOK (harian orang kerja) belum dibayar oleh pihak berkompeten di desa tersebut.


Ironisnya, dana pembelian material yang semula telah ditransfer sebesar Rp 94 juta oleh pihak berkompeten di Desa Bukit Selamat ke pemilik salah satu panglong di Kecamatan Besitang, tapi kemudian oleh pihak berkompeten di Desa Bukit Selamat meminta kembali di transfer oleh pihak panglong sebesar Rp 50 juta ke salah satu rekening orang penting di Desa Bukit Selamat, ujar sumber Metro Online beberapa hari lalu.


"Ditransfernya kembali uang sebesar Rp 50 juta oleh pihak panglong ke pihak berkompeten di Desa Bukit Selamat, itulah  yang mengakibatkan bahan material bangunan terhenti didistribusikan ke lokasi proyek, itu informasi yang kudapat," terang sumber.


Untuk mengetahui kebenaran informasi dari sumber Metro Online, wartawan coba melakukan klarifikasi dan konfirmasi ke pihak pemilik panglong berinisial Iq. Dan ia pun membenarkan pihaknya telah mentransfer kembali uang Rp 50 juta dari uang yang semula ditransfer pihak desa sebesar Rp 94 juta, kata pemilik panglong, Iq. 


"Distribusi bahan material bangunan terhenti karena uang untuk itu sudah sangat minim. Uang sebesar Rp 50 juta itu diminta kembali ditransfer, ia saya transfer sesuai permintaan orang berkompeten di Kantor Desa Bukit Selamat," ungkapnya.


Sementara itu, salah seorang dari pelaksana proyek pembangunan rabat beton berinisial M, saat dihubungi, Kamis (24/04/2025), dia meminta wartawan untuk bertemu dan memberi keterangan di Kantor Desa Bukit Selamat, namun ketika beberapa wartawan menyambangi kantor desa, Jumat (25/04/2025), tak seorang pun perangkat desa, termasuk oknum Kepala Desa Bukit Selamat yang bisa ditemui.


Menurut salah seorang ibu yang mengaku bekerja di kantin desa, ia mengatakan semua perangkat desa lagi keluar ada urusan. Sementara oknum Kades, kata dia belum masuk kantor, ucapnya. 


Pantauan langsung Metro Online, Kamis (24/04/2025) di lapangan, proyek yang mangkrak diperkirakan sepanjang puluhan meter. Dan menurut warga setempat, kegiatan pekerjaan rabat beton sudah berhenti sejak Minggu (20/04/2025).


"Kami juga heran, kata warga, proyek ini bisa mangkrak, dan upah pekerja belum dibayar sekira Rp 5 juta, padahal anggaran untuk itu sudah dialokasikan dari Dana Desa. Akibat pekerjaan jalan rabat beton belum selesai dibangun menyulitkan petani untuk mengangkut hasil produksi pertanian untuk dipasarkan ke luar."


Kini para petani di Dusun ini merasa kesal dan kecewa karena bangunan jalan rabat beton mangkrak. Saat ini para petani terpaksa melalui jalan pintas untuk mengangkut hasil produksi pertanian.


Untuk itu, warga petani minta pihak APH untuk segera turun melakukan pantauan langsung ke lokasi proyek, dan melakukan penyelidikan sehingga penyebab mangkraknya proyek ini menjadi terang benderang, jika ditemukan penyelewengan dana yang bersumber dari uang negara itu, maka pihak berwajib diminta untuk memanggil pihak terkait untuk dimintai keterangan dan pertanggung-jawabannya, ucap warga.(ls/lkt1)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini