Proyek Rehabilitasi Bendung Di Sei Lepan Langkat Berbiaya Rp 800 Juta Terkesan Asal Jadi

Sebarkan:

 


LANGKAT | Proyek rehabilitasi Bendung APBD Langkat, T.A 2024 menelan biaya Rp 800 juta lebih di Sei Lepan, Kec. Sei Lepan, Langkat terkesan asal jadi.


Selain hasil kerjanya terlihat kasar, juga nyaris di setiap sudut plesteran bangunan dalam kondisi retak-retak, juga timbunan tanah yang tidak penuh. 


Sementara bangunan bendung lama dengan material batu kelapa terlihat menganga diperkirakan mencapai empat meter hingga ke permukaan air sungai, tapi itu tidak direhab.


Pantauan Metro Online di lapangan, Kamis (13/03/2025), kondisi bangunan retak-retak di beberapa titik jalan menggambarkan campuran semen, batu, kerikil dan pasir ditengarai tidak seimbang.




Ia mungkin itu salah satu faktor yang menyebabkan bangunan begitu cepat mengalami keretakan. Tapi jika  campuran semen, kerikil, dan pasir sesuai bestek, maka bangunan akan dapat bertahan lebih lama lagi, kata Budi, warga Kec. Sei Lepan kepada kru Metro Online, Sabtu (15/03/2024).


Jika dilihat di laman LPSE, lanjutnya, anggaran dana Proyek Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Langkat ini cukup besar mencapai Rp 800 juta lebih, tapi mutu proyek terkesan asal jadi.


Mutu proyek ditengarai tidak sesuai dengan bestek, hal ini dapat menjadi pintu masuk aparat penegak hukum (APH) untuk segera turun langsung ke lokasi proyek guna melakukan penyelidikan.


Tidak tertutup kemungkinan adanya dugaan penyimpangan penggunaan material tidak sesuai dengan bestek. Untuk mengungkap kasus dugaan penyimpangan itu diharapkan APH segera melakukan tindakan hukum.


Seluruh pihak terkait, mulai dari pengawas proyek, konsultan, vendor, pejabat pembuat komitmen (PPK) dan lainnya dipanggil untuk dimintai keterangan dan pertanggung - jawabannya, terangnya.


Hingga berita ini di lansir, Sabtu (15/03/2025), sekira pukul 15:10 WIB, pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kab. Langkat belum dapat dihubungi.(ls/lkt1)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini