Teks foto: Walikota Binjai Amir Hamzah bersama Wakil Walikota Binjai Hasanul Jihadi didampingi OPD Tinjuan Pasar Rambung. |
BINJAI | Pasar Rambung Binjai yang dibangun dengan biaya sekitar Rp15 miliar saat ini tidak berfungsi dengan maksimal. Meja-meja yang diperuntukan untuk pedagang ikan, sayur, dan daging, kini mulai ditumbuhi lumut dan berdebu. Sementara, sejumlah kios tampak rusak di bagian pintunya.
Menindak lanjuti kondisi ini, Walikota Binjai Amir Hamzah, bersama Wakil Walikota Hasanul Jihadi atau akrab disapa Jiji, serta sejumlah pimpinan instansi terkait, turun langsung ke Pasar Rambung, Selasa (4/3/2025).
Di lokasi pasar, Amir Hamzah beserta tim berkeliling di lantai dua. Sejumlah pembicaraan serius tampak dibicarakan bersama wakil wali kota serta sejumlah kepala dinas terkait.
Usai melihat kondisi Pasar Rambung, Amir beserta rombongan kemudian bergerak ke Pasar Tavip, Kecamatan Binjai Kota, yang saat ini sedang dalam tahap finishing.
Namun, sebelum bergerak ke Pasar Tavip, Amir yang didampingi Jiji kepada wartawan mengatakan, bahwa kegiatan yang mereka lakukan untuk melihat langsung Pasar Rambung, sehingga diketahui seperti apa kondisi sebenarnya.
"Tadi setelah kami tinjau, sesuai rencana di lantai dua itu mau kami jadikan mal pelayanan publik (MPP). Harapannya, masyarakat dapat dimudahkan dalam hal mengurus administrasi, baik itu mengurus izin, balai nikah, paspor dan lain-lain," kata Amir.
Untuk mewujudkan itu semua, lanjut Amir, tentunya membutuhkan proses yang cukup panjang. Sebab, mereka harus berkoordinasi dengan kementerian mengingat lantai dua secara desain diperuntukan untuk kuliner. "Maka kita perlu koordinasi lagi agar bisa dilakukan desain ulang," terangnya.
Amir juga sangat menyayangkan kondisi Pasar Rambung yang tidak berfungsi secara maksimal. "Kondisinya seperti ini tentu sangat disayangkan. Karena itu kita buat inovasi di pasar ini dengan harapan nantinya akan muncul keramaian yang dapat menghidupkan pasar," ungkapnya.
"Alhamdulillah saat ini kita mampu membangun Pasar Tavip tanpa APBD. Mudah-mudahan, Pasar Tavip yang menjadi nadinya pasar di Kota Binjai dapat semakin baik," harapnya.
Terkait proses penempatan pedagang di gedung Pasar Tavip, Amir menegaskan tidak dipungut biaya. "Jangan ada yang coba-coba bermain. Itu dibangun memang untuk para pedagang. Kalau pedagang dipungut uang lapak, minta kwitansinya dan lapor ke Pemko biar kami tindaklanjuti," tegasnya.
Senada dengan Walikota, Wakil Walikota Binjai, Jiji membenarkan rencana Pemerintah Kota Binjai akan menjadikan lantai dua Pasar Rambung dijadikan mal pelayanan publik (MPP)
"Semoga proses pengajuan kita menjadikan Pasar Rambung sebagai Mal Pelayanan Publik dapat berjalan sesuai rencana," pungkasnya. (ML/Ism)