Dokumen foto Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas (kedua dari kiri) saat mengikuti Retret di Akmil, Magelang. (MOL/Kominfo)
MEDAN | Sehari setelah dilantik Presiden Prabowo Subianto, Wali Kota Medan periode 2025-2030, Rico Tri Putra Bayu Waas, Jumat (21/2/2025) tampak sangat ceria dan penuh semangat mengikuti arahan-arahan yang diberikan panitia Retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.
Retret yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berlangsung selama sepekan. Rico Waas dam kepala daerah lainnya se-Indonesia mengenakan baju Komponen Cadangan (Komcad) plus topi.
Sebelum mengikuti retret, para kepala daerah terlebih dahulu menjalani tes kesehatan di Rindam IV Diponegoro. Kegiatan tersebut sebagai orientasi, pembekalan serta pelatihan. Tujuan utamanya guna memperkuat pemahaman dan kesiapan para pemimpin dalam menjalankan tugasnya setelah dilantik.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menjelaskan, kegiatan retret ini sangat penting untuk memastikan program-program Pemerintah Pusat sinkron dengan program-program di daerah, termasuk memutuskan dengan cepat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Terkait itu, Bima Arya menegaskan, seluruh Kepala Daerah yang baru dilantik wajib mengikuti retret ini. “Jika berhalangan hadir, harus ada yang menggantikan Kepala Daerah yang tidak bisa hadir tersebut. Materi yang ada di Magelang ini disampaikan langsung kepada stakeholder di Kota, Kabupaten atau Provinsi masing-masing,” kata Bima Arya saat memberikan keterangan.
Oleh karenanya, bagi yang diizinkan untuk tidak hadir dapat mengirimkan wakilnya untuk menggantikan mengikuti rangkaian acara di Magelang. Sebab, jelasnya, program ini tidak saja untuk memahami program-program Pemerintah Pusat, tapi juga sinkronisasi Pemerintah Pusat dan Daerah.
“Selain itu untuk memberikan ruang bagi Kepala Daerah untuk saling mengenal satu sama lain,” ungkapnya.
Bima Arya selanjutnya menyampaikan, tercatat 448 Kepala Daerah yang hadir untuk persiapan mengikuti retret. Dari jumlah tersebut, ungkapnya, 19 di antaranya diberi tanda dengan gelang merah yang berarti fisiknya memerlukan atensi seperti pasca operasi, penyakit serius dan lainnya.
“Meski demikian mereka bersemangat untuk hadir, tentu kita izinkan tetapi dengan atensi yang sangat serius dan dispensasi pada kegiatan-kegiatan tertentu,” jelasnya. (ROBS)