Pembinaan Mental Dan Spiritual Positif Bagi Warga Binaan Rutan Kelas IIB Pangkalan Brandan

Sebarkan:





LANGKAT | Pembinaan mental dan spiritual merupakan aspek penting dalam meningkatkan Karakter Positif Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rumah Tahanan Kelas IIB Pangkalan Brandan. 


Pembinaan yang dilakukan secara rutin itu bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai moral dan kecerdasan guna membentuk karakter positif warga binaan. 


Kegiatan ini dirancang secara komprehensif dengan melibatkan pelatihan kecerdasan menurunkan nara sumber baik pejabat atau Staf Rutan Kelas IIB Pangkalan Brandan maupun dari luar. Evaluasi program dilakukan melalui observasi, wawancara, dan umpan balik dari peserta serta petugas Rutan. 


Hasil yang diharapkan adalah peningkatan pemahaman, sikap, dan perilaku positif warga binaan yang dapat mendukung pembentukan lingkungan lapas yang lebih harmonis sekaligus mempersiapkan mereka menjadi individu yang produktif dan berkarakter di masyarakat setelah menjalani masa hukuman. 


Jauh sebelumnya, Stiqma Narapidana terdengar sangat ngeri dan menakutkan di masyarakat, bahkan di anggap orang yang tidak layak lagi untuk hidup berdampingan dengan masyarakat umum lainnya. 


Namun, seiring waktu berjalan, dan cara pembinaan terhadap warga binaan yang dilakukan petugas Rutan, stiqma narapidana yang sebelumnya terdengar menakutkan itu, kini telah berubah, dan jauh lebih baik lagi. 



Dengan adanya pembinaan secara rutin dari pihak Rutan, mereka bisa menjadi manusia yang berdaya guna dan dan membawa manfaat bagi orang lain, keluarga, maupun terhadap dirinya sendiri. 


Pembinaan keagamaan terhadap warga binaan juga dilakukan secara berkala bagi warga binaan baik yang beragama Islam, Kristen dan agama lainnya. Dengan dilakukannya berbagai pembinaan dan kegiatan, diharapkan para warga binaan tidak mengulangi kesalahannya yang ia perbuat sehingga ia masuk dalam penjara. 


Kepala Rutan Kelas IIB Pangkalan Brandan, Erwin Siregar didampingi KPR, Andika Simanjuntak kepada sejumlah wartawan tv maupun media sosial menjelaskan bahwa program pembinaan kemandirian WBP merupakan elemen penting dalam sistem pemasyarakatan bertujuan untuk memberikan bekal ketrampilan yang bermanfaat selama berada dalam rutan maupun ketika kembali ke masyarakat. 


"Kegiatan produktif yang kita lakukan diantaranya, budidaya ikan lele, beternak ayam, pangkas rambut, kerajinan tangan seperti bunga dari meterial plastik, asbak rokok terbuat dari tempurung kelapa, dan lainnya yang semuanya dikerjakan oleh WBP disertai pendampingan oleh petugas rutan."


Dalam waktu yang relatif singkat, ikan lele sudah dapat dipanen dengan jumlah yang cukup lumayan banyaknya. Penangkaran ikan lele menggunakan media terpal yang dirangkai dengan konstruksi besi rotan, cir beton pondasi, itu akan dipanen secara bertahap. 


Tahap pertama hasil ikan lele akan dibagikan kepada warga yang membutuhkan di sekitar lingkungan rutan, ujar Ka. Rutan Kelas IIB Pangkalan Brandan, Erwin Siregar, saat mendampingi wartawan melihat langsung kegiatan-kegiatan produktif yang dilakukan di dalam rutan, ucapnya.


Pantauan langsung Metro Online, ruangan penangkaran ikan lele dan ternak ayam kampung dan ayam petelur cukup bersih, serta pakan ternak ayam menggunakan pakan yang higienis sehingga diharapkan menghasilkan ayam pedaging yang baik untuk dikonsumsi. Begitu juga dengan budidaya ikan lele menggunakan bibit ikan lele yang bermutu, dan pakan lele yang baik.


"Dapur sehat Rutan Kelas IIB Pangkalan Brandan (Rupadan), juga dalam kondisi cukup bersih dengan menggunakan alat-alat dapur yang modern. Di dapur inilah dikelola kebutuhan makanan untuk seluruh WBP."(ls/lkt1)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini