![]() |
Ubaidillah saat berada di ruang Hemodialisis RSUD Kota Padangsidimpuan |
PADANGSIDIMPUAN | suara denting mesin cuci darah berpadu dengan bisikan harapan para pasien. Dibalik deretan selang dan monitor yang berkedip, terhampar kisah perjuangan pasien melawan penyakit.
Salah satu pasien itu Ubaidillah, seorang pria yang telah lima tahun menjalani rutinitas cuci darah sejak masa pandemi COVID-19. Ditengah hiruk pikuk peningkatan pelayanan kesehatan, kisahnya memberikan gambaran tentang pentingnya akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Perjalanan panjangnya melawan gagal ginjal, penyakit yang telah diidapnya lebih dari satu dekade, tak lepas dari peran penting BPJS Kesehatan.
"Pertama kali kena, rasanya seperti putus asa karena ginjalnya sudah tidak berfungsi lagi. Tapi sekarang sudah merasa lebih baik setelah menjalani perawatan rutin" ungkap Ubaidillah, Selasa (25/0/2/2025).
Awal mula penyakit ini dirasakan Ubaidillah dengan keluhan mual, sakit pinggang, dan cepat lelah. Setelah berobat lebih dari sepuluh tahun di Medan, kondisi ginjalnya terus menurun hingga akhirnya tidak berfungsi sama sekali.
Dokter yang menangani Ubaidillah menyatakan bahwa kondisinya stabil, meski fungsi ginjalnya sudah tidak dapat dipulihkan. Pemeriksaan dan kontrol ulang rutin dilakukan untuk memantau perkembangan kesehatannya.
Sebelum sakitnya, Ubaidillah telah menjadi peserta Jaminan Kesehtan Nasional (JKN). Ia bahkan tidak ingat persisnya kapan mulai terdaftar karena sudah sejak lama, bahkan sebelum BPJS Kesehatan hadir di Padangsidimpuan. Riwayat penyakit hipertensi yang dideritanya menjadi pemicu utama gagal ginjal yang ia alami.
“Saya sudah lama jadi peserta, sebelum sakit sudah jadi peserta. Persisnya saya tidak ingat, yang pasti belum ada di sini, kantornya masih di Kota Sibolga waktu itu. Mula-mula pakai untuk hipertensi, hingga sekarang untuk hemodialisis rutin,” kata Ubaidillah.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah di arteri meningkat. Kondisi ini seringkali tidak menunjukkan gejala, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya.
Jika tidak dikendalikan, hipertensi dapat merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk ginjal. Ginjal memiliki peran penting dalam mengatur tekanan darah dan menyaring limbah dari darah.
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, yang disebut glomerulus. Glomerulus berfungsi sebagai filter untuk menyaring limbah dan cairan berlebih dari darah. Kerusakan pada bagian ini dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal secara bertahap, yang pada akhirnya dapat berujung pada gagal ginjal.
Selain merusak glomerulus, hipertensi kronis juga dapat menyebabkan penebalan dan pengerasan dinding arteri di ginjal, yang disebut nefrosklerosis. Kondisi ini mengurangi aliran darah ke ginjal, sehingga ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik.
Selama menjalani cuci darah, Ubaidillah tidak pernah merasakan adanya pembatasan dalam perawatan. Semua layanan yang ia butuhkan diberikan sesuai dengan manfaat yang dijamin oleh Program JKN.
"Yah, kalau seperti kami yang cuci darah ini, ya sudah alhamdulillah, sesuai semuanya. Pelayanan tenaga kesehatan dan BPJS Kesehatan sudah sangat baik dan tidak ada masalah mau terapi juga mudah,” ungkap Ubaidillah.
Bagi Ubaidillah, BPJS Kesehatan adalah penopang hidup yang tak tergantikan. Ditengah rutinitas cuci darah yang melelahkan, ia merasa tenang karena semua biaya perawatan ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Kemudahan akses dan penjaminan manfaat tanpa batas menjadi alasan utama mengapa ia lebih memilih BPJS Kesehatan.
"Harapan saya BPJS Kesehatan bisa terus ada, membantu masyarakat. Kalau BPJS Kesehatan sampai dihapuskan kasihan lah pasiennya,” tutur Ubaidillah.
Ubaidillah berpesan kepada keluarga dan generasi muda untuk menjaga kesehatan agar tidak ada lagi yang bernasib sama dengannya. Ia juga menegaskan bahwa meskipun sudah ada BPJS Kesehatan masyarakat terutama para generasi muda harus tetap memperhatikan kesehatan.
"Jangan bertambah lagi pasien hemodialisis, semoga saudara-saudara yang lain bisa menjaga kesehatannya. Alhamdulillah BPJS Kesehatan sudah sangat membantu kita selama ini, tapi kalau bisa pesan saya jangan sampai sakit,” pungkas Ubaidillah. (ST).